Waswas donk kaya cerita saya yang diatas tau-tau no WA ada yang hubungin. Kebetulan Bang Doel hari sabtu 22 mei 2022 ikut kegiatan tentang keamanan ruang digital. Pembicaranya ada Andri Hutama selaku Presiden Direktur of ITSEC Asia dan Ani Berta dari ISB (Indonesia Social Blogger).
Writing up to describe my house in essay is somewhat a tricky yet interesting task. However, writing few lines, 10 or more sentences, is always required by Ukg kids in school. But, in some cases students are required to write short & long essay and paragraph on topic my sweet home, my dream home or my house essay in best descriptive words. The essays on this topic are always the common essay topics in exams. Therefore, we have tried to write down the best Essay on My Home For Children & Students with quotes and images. Introduction House is not just a building. It is a place where we live with our family. It is our entire happiness of life. We share our sorrows, grief, happiness and joys under same roof. It is the most peaceful place on earth for any person. Almighty has blessed me with sweet home. A home is where mom is. It is no less than blessing to live with your family and siblings. There are a lot of homeless people in the world. I always believe house is one of the beautiful blessings of Almighty. >>>>>> Read Also 10 Lines & Short Essay on My School Bag for Students Describing My House in Essay I live in a small town. It is about ten kilometers from main city and very peaceful place. My house is at left corner of town. It is small house with three bedrooms. There is also bathroom and kitchen in my house. There is also a TV launch at my house. Our whole family sits together at night and watch TV serial. It is very special watching television together. My mother has maintained my house very beautifully. She always keeps it clean. She is always busy in doing household work. She is very fond of keeping her house clean and my little sister also helps her in her work. My elder brother is fond of gardening. He has grown many flowers of different colors in our house. These flowers present very pleasant look to our house. He has also maintained a small lawn at house. Greenery is very refreshing and it is very peaceful for mind and soul. My father often enjoys his evening tea in this lawn. This small house is very important for every member of the house and every person is happy in it. My house has all the necessary facilities. It has electricity supply and water supply. Home is the blessing of God My house is no less than a blessing. It is surrounded by lovely people. My relatives live in our surrounding and we often share our delicious dishes as well as other matters with each other. I am blessed that I am protected by four walls and roof. We are two brothers and one sister at our house. I share my bedroom with my brother. We often help each other in studies and discuss a lot of matters. My father really works hard to maintain this house. There are a lot of homeless beings on earth and we should be thankful to Almighty for our house. House is a source of protection and peace. It does not matter whether it is big or small. It should be peaceful. I always find a lot of solace at my house to live with my loved ones. I always share my problems with my father and mother. I have very strong bonding with my brothers and sister. We also fight sometimes but we always enjoy a lot. My house is no less than paradise. There is no bigger happiness than living your life with loved ones and enjoying it. Conclusion House is one of the most important things in our life. Man is greedy and always wants more and more. A person who has house wants bungalow. The one who has bungalow wants palace and so on. It is not important to have a luxurious house but it is very important to have a peaceful house. >>>>> Read Also Essay on Why I love my Mom & Dad One should always try to make it beautiful my helping each other in house and loving each other. I am really thankful to Almighty for this blessing. My house is the most beautiful house of the world as I live in it with my loved ones. I enjoy my life a lot and forget all my worries when I enter my house. [sc_fs_multi_faq headline-0=”h3″ question-0=”1. What is the difference between a house and a home?” answer-0=”While technically speaking there is the visible difference between the house and home. The difference lies in understanding the terms of house and home. The house is more individual or personalized. It refers to a building or space where someone lives. While, the home, in contrast, is a general term. It is used in reference to a place of living, building or a specific locality where a person lives thinking it being a place of belonging or attachment. ” image-0=”” headline-1=”h3″ question-1=”2. Why is home so important?” answer-1=” Home is close to heart. It embodies our sense of true feeling and attachments to that specific place of living. The part of moments that we spend in our home becomes the crystal and eternal piece of our living. ” image-1=”” count=”2″ html=”true” css_class=””]
Maklumsahabat saya bobi orangnya disiplin meskipun beliau begadang semalam tapi tidak menghintikan untuk tetap beraktifitas di pagi hari. Oke kembali lagi ke cerita saya hari ini saat sudah bagun tidak lupa kami membersikn kamar koskosan maklum kami bertiga kuliah merantau di kota palembang, desa saya dengan bobilah yang berdekatan sedangkan budi Cerita Tentang Saya dan SDN Sadagori 1Tanggal 21 Februari 2022 untuk pertamakalinya kalinya saya datang ke tempat tugas saya yang baru, yaitu di SDN Sadagori 1, merupakan salah satu sekolah favorit yang ada di Kota Cirebon, saat ini jumlah siswa 447 dengan jumlah personil sekolah kurang lebih 30 orang, baik itu guru, penjaga sekolah dan satpam. Ketika malam hari saya mendapat telepon, untuk mengambil surat undangan pelantikan di Dinas Pendidikan yang pelantikan diadakan keesokan paginya, jujur saya sangat kaget apalagi saat tengah malam, ada teman yang memberi info dan memberi tau tempat tugas saya yang mengetahui mutasi ke SDN Sadagori 1, yang ada dipikiran saya saat itu hanya satu, yaitu "Bisa tidak saya memimpin sekolah dengan jumlah siswa dan personil sekolah sebanyak ini?" Rasa ragu saya tepis, Dinas Pendidikan Kota Cirebon telah mempercayakan saya untuk memimpin di sekolah tersebut, bisa atau tidak saya harus bisa. Cerita Saya dan SDN Karya Mulya 2Hingga kini saya masih sangat bersyukur, awal mula saya menjadi Kepala Sekolah KS, saya di tempatkan di Sekolah yang bisa dikatakan menengah ke bawah, saat itu dengan jumlah siswa yang ramping. Selama hampir 6 tahun lamanya saya digodok di sana, berkat kerjasama yang baik dengan guru-guru disana, saya bisa mewujudkan sedikit impian saya. Setidaknya saya bisa meninggalkan sekolah tersebut dengan bangunan yang kokoh, tidak kalah dengan sekolah-sekolah lain yang berada ditengah kota. Saya meninggalkan sekolah tersebut dengan bangga, karena saya bisa mewujudkan impian para guru disana. Guru-guru di SDN Karya Mulya 2 terlihat keikhlasannya, mengajar tanpa mengharap imbalan. SDN Karya Mulya 2 adalah sekolah penuh kenangan bagi saya, awal saya menjadi Kepala Sekolah, banyak peristiwa yang pernah kami hadapi bersama. Peristiwa itu membuat mental saya menjadi kuat. Cerita Saya Tentang SDN Sunyaragi 2Pertengahan bulan Februari 2021, setelah hampir 6 tahun tidak pernah ada telepon dari Dinas Pendidikan untuk mengambil undangan pelantikan, sore itu saya mendapat undangan pelantikan kembali. Saya tidak pernah tau mau ditempatkan di mana, karena saya tidak pernah meminta untuk dimutasi. Menjelang petang, saya diantar anak-anak untuk mengambil surat undangan pelantikan yang akan diadakan keesokan tengah perjalanan, anak saya yang mengemudikan mobil kaget dan menghindari anak kucing berbulu coklat yang sedang duduk di tengah jalan, suasana malam itu sangat gelap karena penerangan jalan yang kurang, alhasil mobil kami menghantam pohon palem besar yang menjadi pembatas jalan. Mobil yang saya tumpangi berguling dan posisi berbalik ke sebelah kiri, tempat saya duduk. Saat itu suasana sangat kacau, orang-orang berteriak dan banyak yang membantu kami. Alhamdulillah saya dan anak-anak selamat walau badan memar-memar. Entah kenapa saya masih ada kekuatan untuk tetap ke Dinas Pendidikan untuk mengambil surat undangan pelantikan, dengan diantar tetangga yang kebetulan membantu kami, karena jarak yang dekat, saya tetap ke Dinas Pendidikan, badan masih gemetar karena habis mengambil surat pelantikan, saya kembali ke lokasi kecelakaan dan posisi mobil sudah dipindahkan, ketika itu saya sangat syok, melihat kondisi mobil, terutama saat melihat bagian depan sebelah kiri mobil terlihat rusak saya sangat bersyukur, anak saya masih bisa berfikir jernih saat kejadian, saat itu dia langsung mencabut kunci dari tempatnya, sehingga mesin mobil langsung mati. Bisa dibayangkan kalau mesin mobil masih menyala dan bensin mengalir keluar serta gas mobil tanpa sengaja keinjak, duh saya tidak berani paginya, saya menghadiri pelantikan dengan kaki sedikit pincang dan seluruh badan terasa sakit seperti orang habis saya kecelakaan itu segera tersebar, ada salah satu guru SDN Karya Mulya 2 mengirim video dari Instagram, saya melihat video itu merinding, ternyata keadaan saat itu begitu belum sempat mengucapkan terimakasih pada orang-orang yang telah membantu kami, mengeluarkan kami dari himpitan mobil, memberi minum dan mengamankan posisi mobil, Alhamdulillah tidak ada oknum yang mencari kesempatan pada kejadian itu. Dompet saya masih utuh berada di jok depan. Lewat tulisan ini, saya mengucapkan terimakasih pada orang-orang yang telah membantu kami, hanya Allah yang akan membalas semua kebaikan orang-orang yang suka rela menolong mutasi ke SDN Sunyaragi 2 dengan murid di atas 200 dan personil sekolah ada 17, bisa disebut sekolah sedang. Ditempat ini saya hanya sebentar, bisa di bilang baru 5 langkah dan baru pembenahan, belum banyak yang saya lakukan disana, baru pengecatan, pembenahan taman, membuat slogan sekolah dan membuat prasasti nama saja saya merasa belum maksimal berada di SDN Sunyaragi 2. Banyak impian yang belum terwujud di sana, ketika pelantikan tidak ada acara selfie -selfie, saya banyak diam, karena masih kaget di pelantikan saya menyembunyikan rasa sedih saya pada guru-guru, saya banyak bercanda untuk menghapus rasa sedih. Saya menangis ketika sedang sendirian di ruangan, hanya ada satu guru yang tau karena ketika saya sedang menangis dia datang ke ruangan saya, meski saya sembunyikan, tapi dia tau dan langsung memeluk saya sambil menangis. Bisa dibilang guru tersebut kepercayaan saya kemana-mana selalu diantar dia. SDN Sunyaragi 2 adalah sekolah inti, mau tidak mau saya harus jadi ketua Gugus, yang artinya menjadi pemimpin di delapan sekolah sekitar dan menjadi sekolah rujukan di Kelurahan malam hari mendapat telepon untuk mengambil undangan pelantikan, jujur saja saya masih trauma, kejadian kecelakaan itu seperti hadir lagi, seperti film yang kembali di putar. Karena trauma surat undangan pelantikan itu saya titipkan pada teman yang sama-sama di Saya Tentang SDN Karang Jalak 2 Baru beberapa bulan saya mutasi ke SDN Sunyaragi 2, saya mendapat tugas baru, yaitu menjadi Plt di SDN Karang Jalak 2 karena Kepala Sekolahnya Purnabakti, saya di sekolah tersebut hanya 3 bulan. Disana saya bersama guru-guru yang penuh merasa belum melakukan apa-apa di SDN Karang Jalak 2, baru beradaptasi dan baru bertemu dengan para komite, membahas program sekolah dan rehab ruangan, setelah bangunan menjelang selesai sayang seribu sayang Kepala Sekolah definitif datang dan saya mau tidak mau harus meninggalkan sekolah ini, ditempat tugas baru dengan jumlah siswa dan jumlah personil yang gemuk, saya harus kembali beradaptasi dengan lingkungan yang sudah tentu berbeda. Karena saya telah melalui tahapan-tahapan, setidaknya saya tidak terlalu kaget dengan jumlah personil yang banyak dan ditempatkan di sekolah inti kembali. Paling terpenting menurut saya adalah, saya harus bisa bekerja sama dengan semua personil sekolah dan pihak-pihak yang berhubungan dengan sekolah ini adalah Cerita tentangPerjalanan Hidup SayaTulisan ini bagi orang lain mungkin tidak penting, tapi bagi saya sangat penting, karena saya telah menjalani fase-fase kehidupan. Saya tidak peduli tulisan ini ada yang baca atau tidak. Karena sebenarnya Saya sedang menuliskan jejak-jejak perjalanan hidup yakin 5 tahun, 10 tahun bahkan 20 tahun ke depan perjalanan ini menjadi kenangan yang paling indah, bahwa saya pernah ada bersama mereka. Bisa saja jika saya sudah berada dalam pelukan bumi, tulisan ini menjadi kenangan indah bersama-sama orang hebat. Apa yang kita tuliskan saat ini mungkin terlihat tidak terlalu penting, tapi suatu saat nanti akan menjadi penting, dan saya percaya itu. Sekecil apapun pengalaman hidup yang sudah kita lewati, itu adalah naskah cerita yang sudah tertulis jauh sebelum keberadaan kita di dunia. Setiap sekolah menggoreskan kenangan tersendiri dan tidak akan terulang dengan situasi yang sama ADSN1919

Berikutini sederet cerita seputar jenazah Eril setiba di Indonesia, dari Bandara Soekarno Hatta hingga disemayamkan di rumah dinas Gubernur Jawa Barat di Gedung Pakuan, Kota Bandung. 1. Jenazah Eril Tiba lebih Cepat. Prosesi penyerahan jenazah Eril dilakukan di Terminal Kargo Bandara Soekarno Hatta, Minggu (12/6) sore.

Atika Ayu Nurdiani kini berusia 24 tahun, masih muda dan memiliki rencana masa depan yang matang. Mimpinya memiliki rumah sendiri telah tertanam jauh sebelum itu, bahkan sejak masih awal duduk di bangku kuliahnya yaitu di tahun 2015. Perjalanan Atika dalam menyelesaikan kuliah sambil bekerja bisa dibilang tak mudah. Ia bekerja sambil kuliah di Universitas Budi Luhur, Ciledug, Tangerang. Namun siapa sangka dalam perjalanannya mengejar cita-citanya ia berhasil membeli sebuah rumah. Walau belum ditempati, namun Atika kini merasa lega. Sebuah rumah yang ia impikan sejak awal duduk di bangku kuliah akhirnya berhasil ia miliki. Rumah dengan luas tanah 72 m2 dan luas bangunan 36 m2 di kawasan Tigaraksa, Tangerang. Rumah yang ia cicil bersama calon suaminya. Mau punya rumah di sekitar kawasan Tangerang yang harganya masih terjangkau dan cocok untuk pasangan muda? Temukan pilihan rumahnya dengan harga di bawah Rp500 jutaan di sini! Cerita Rumah Atika Masa Depan, Kehidupan Pernikahan, Jadi Motivasi “Wah, kepikiran beli rumah memang sudah lama. Keinginan untuk punya rumah sendiri itu muncul sejak jaman awal kerja sambil kuliah!” ungkap Atika. Walau belum tahu caranya dan kapan bisa terlaksana, tapi ia telah memformulasikan keinginannya tersebut. Atika memikirkan masa depannya, salah satunya jika ia menikah nanti. Ia bercita-cita jika sudah menikah tidak mau tinggal di rumah orangtuanya, atau pun di rumah mertuanya kelak. Hal inilah yang mendasari keinginannya untuk punya rumah sendiri. Ingin mandiri, menghindari konflik, hingga keinginan untuk mengatur biduk rumah tangga sendiri tanpa ada campur tangan pihak lain umumnya memang jadi motivasi atau alasan beli rumah bagi keluarga muda. Hal yang sangat positif jika alasan ini telah tertanam sejak dini. Dan lucunya ketika ditanya apakah Atika punya kekhawatiran atau mendengar cerita orang lain sehingga ingin langsung mandiri setelah menikah? Jawabannya ternyata justru tidak. “Pengalaman-pengalaman nggak enak itu biasanya malah saya lihat dari sinteron,” katanya sambil terbahak. Dengan target yang terukur, serta memprioritaskan cara mengatur keuangan, cita-cita untuk punya rumah sendiri jelas bukan mimpi. Apalagi jika rencana ini sudah diniatkan jauh-jauh hari. Jadi ketika tiba saatnya transaksi pembelian rumah, persiapannya benar-benar sudah matang. “Selain ingin tinggal di rumah sendiri saat sudah nikah nanti, saya punya alasan lain kenapa ingin beli rumah. Dari tips yang saya baca di laman panduan properti punya rumah juga artinya sekaligus punya investasi. Karena kalau tidak diinvestasikan tuh kayaknya uangnya habis begitu saja ya. Buat ngopi-lah, buat belanjalah,” tutur Atika. Cerita Rumah Atika Bekerja untuk Biaya Kuliah dan Tabungan Beli Rumah Atika, meskipun masih sangat muda tapi memang concern dengan masa depannya. Ia bekerja untuk membiayai kuliahnya. Ia membagi waktunya untuk fokus kuliah dan kerja, hingga lulus kuliah di tahun 2020. Tak hanya untuk biaya kuliah, Atika juga menabung sedikit demi sedikit untuk beli rumah, agar semua impian dan cita-citanya tercapai. Di masa itu, Atika pun sempat berpindah pekerjaan hingga tiga kali. Motivasinya untuk mencari pekerjaan dengan penghasilan yang lebih baik terus dilakukannya. Ia sempat cuti kuliah setahun saat mulai pindah ke pekerjaan ketiganya. “Saya sekarang bekerja sebagai finance di Apartemen Altiz, Bintaro. Ini pekerjaan ketiga saya. Walau masih berstatus karyawan kontrak, namun gaji yang saya terima sudah mendingan,” kata Atika. Banyak cara yang ditempuh orang saat memiliki rencana untuk beli rumah. Sebut saja dengan melakukan pencarian atau browsing di situs properti mendatangi pameran properti, survei langsung ke lokasi, atau mendatangi kantor pemasaran properti. Namun sungguh beruntung bagi Atika, belum sempat melakukan pencarian rumah tapi dari kantor tempatnya bekerja ada program rumah murah yang ditawarkan untuk karyawan Jaya Real Property. Saat itu tahun 2019. Salah satu anak usaha dari Jaya Real Property membuat seminar di Bintaro Plaza, khusus mengundang karyawan-karyawan yang berminat untuk melihat presentasi perumahan baru, yaitu Grand Tigaraksa residence. Cerita Rumah Atika Masih Karyawan Kontrak Nekat Beli Rumah DP 0% “Jadi ini adalah program kantor yang ditawarkan ke karyawan-karyawan di bawah PT. Jaya. Pengembangnya datang dan kasih presentasi khusus buat kita para karyawan. Ya kalau di PT. Jaya sendiri kan perumahannya mahal-mahal ya, sudah di atas Rp 1milyar, kan berat,” ujar Atika. Harga rumah yang ditawarkan saat itu Rp214 juta, dengan DP 0%. Rumah masih indent yang akan langsung dibangun begitu proses pengajuan KPR disetujui. Karyawan yang berminat bisa langsung mendaftar dan akan dibantu segala prosesnya. Saat itu Atika mengaku tidak berpikir panjang lagi. Ia merasa bahwa ini adalah kesempatan emas. Walau masih karyawan kontrak, tetapi Atika merasa bisa mengusahakan untuk mencicilnya. Karena kapan lagi datang kesempatan seperti ini? “Saat presentasi itu, saya langsung diskusi dengan pacar. Ya jujur saja saat itu saya masih kuliah sambil kerja, cicilannya kan lumayan besar dengan kondisi saya jika harus menanggungnya sendirian. Tapi di satu sisi ini adalah kesempatan emas yang sayang jika dilewatkan,” papar Atika. Atika yang sudah menjalin hubungan dengan Tantyo Eko Prasetiyo sejak tahun 2016 memang telah menyamakan persepsi sejak awal. Tantyo saat itu juga bekerja sambil kuliah. Dan sudah merencanakan jika suatu saat akan membeli rumah bersama-sama. Keduanya merasa harus mengambil kesempatan yang datang belum tentu dua kali ini. Beberapa alasan mendasari keputusan mereka. Apalagi perumahan tersebut jaraknya cukup dekat dengan Stasiun Commuter Line Daru, hanya sekitar 10 menit waktu tempuh saja. Cerita Rumah Atika Patungan Cicilan KPR Rumah Bareng Pacar “Saya kalau ke kantor kan lintas provinsi. Nah posisi perumahan ini yang di Tangerang rasanya lebih dekat ke kantor. Kantor kan sangat dekat dengan Stasiun Pondok Ranji,” jelas Atika yang saat ini masih tinggal di rumah orangtuanya di Kemang, Jakarta Selatan, dan setiap hari ke kantornya di area Bintaro, Tangerang Selatan. Atika lalu memutuskan untuk mengambil promo tersebut dan mendaftar saat itu juga. “Dari kantor peminatnya ternyata hanya saya saja ha ha ha. Saya sendiri langsung saja daftar nggak pakai mikir,” gelaknya. Status karyawan kontrak tak membuatnya ragu. Atika tertarik karena telah mendapat penjelasan bahwa prosesnya akan dipermudah dengan bantuan dari kantor tempatnya bekerja karena masih dalam satu manajemen yang sama. “Pandemi COVID-19 membuat kantor saya untuk sementara waktu belum ada program pengangkatan untuk jadi karyawan tetap. Namun untuk proses beli rumah ini status saya dimasukkan ke golongan karyawan tetap,” jelas Atika. Persyaratan yang diminta juga dirasa Atika tidak sulit. Untuk langkah awal ia menyiapkan dokumen lengkap, seperti fotokopi KTP fotokopi Kartu Keluarga KK fotokopi NPWP slip gaji asli atau surat keterangan penghasilan minimal 1 bulan terakhir fotokopi rekening koran surat rekomendasi perusahaan. Setelah semua dokumen Atika diserahkan, lalu pihan bank melakukan survei dengan cara menelepon ke kantor Atika, juga melakukan konfirmasi ke manajernya. Hal yang ditanyakan adalah konfirmasi status karyawan serta besaran penghasilannya. Dalam satu bulan pengajuan KPR Atika pun disetujui. Atika mengambil tenor cicilan 20 tahun. Walaupun beli rumah atas nama Atika, tetapi dari awal ia sudah sharing cicilan KPR dan biaya-biaya tambahan lain pada proses akad rumah tersebut bersama Tantyo, pacarnya. “Kita patungan mulai dari awal biaya-biaya tambahan seperti biaya akad, biaya AJB, dan surat-surat lainnya yang harus dibayar cash,” jelas Atika. Cerita Rumah Atika Kawasan Hunian Prospektif di Masa Depan Proses beli rumah yang serba cepat ini membuat Atika tak sempat survei langsung ke lokasi. Patokan Atika dari penjelasan dan informasi yang didapat adalah perumahan ini dekat dengan Stasiun Daru, sehingga nantinya akan memudahkan mobilitasnya. “Sebenarnya waktu pertama kali ke sana itu kaget, karena pas masuk area perumahan suasananya sepi. Jadi saya pas ngeliat tuh kaget, kok kayak suram. Tapi mulai ke area belakang eh udah rame. Banyak yang udah nempatin, warganya juga ramah-ramah” papar Atika. Deretan rumah area depan yang dilihat Atika tersebut merupakan pembangunan gelombang 1 yang dilakukan pada tahun 2013. Banyak yang membeli rumah untuk investasi namun tidak ditempati jadinya sepi. Area perumahan ini sendiri berada di dekat kantor Pemerintahan Daerah, areanya sudah modern dan kian ramai. Berbagai fasilitas seperti ATM dan mini market juga mudah ditemui. Tigaraksa sendiri adalah sebuah kecamatan yang menjadi ibukota Kabupaten Tangerang. Dan berdasarkan potensi kawasannya, Atika percaya bahwa kawasan Tigaraksa ini dalam beberapa tahun ke depan akan jadi kawasan hunian prospektif. Semakin banyaknya proyek perumahan baru yang dibangun di kawasan ini menandakan bahwa banyak pemburu properti yang mulai mengincar rumah di kawasan ini. “Sempat kaget sih pas awal-awal ke sana Tigaraksa, karena banyak truk-truk besar. Makanya kalau ada rejeki ingin nantinya punya kendaraan roda empat supaya lebih aman,” tutur Atika. Dan dalam tiga bulan setelah akad, rumah Atika pun selesai dibangun. Cerita Rumah Atika Mulai Bisnis Online Demi Ringankan Cicilan KPR Setelah rumah berdiri namun ternyata belum bisa dihuni karena belum ada air. Pihak perumahan memang menyediakan pompa, namun pembeli diharapkan mengebor sumur sendiri. Selain itu masih ada beberapa hal lagi yang perlu Atika benahi agar rumahnya nyaman untuk dihuni. “Kita belum ada uang untuk renovasi rumah saat ini karena sedang fokus untuk acara pernikahan dulu. Rencananya kita menikah di bulan Juli tahun ini, 2021,” kata Atika. Setelah menikah, ia menargetkan satu bulan untuk beberes. Mulai dari mengebor sumur, mengisi furnitur, pasang wallpaper, dan membuat dapur di area belakang. Atika merasa rumah ini merupakan wujud dari impiannya selama ini. “Lega banget berhasil beli rumah ini. Saya ingin mendekornya sendiri dengan warna serba putih yang estetis. Apalagi di depan dan bagian belakang ada halaman,” ujarnya dengan binar mata bangga. Tanya Tanya ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami Bagi Atika, membeli rumah adalah sebuah perjuangan. Setelah proses KPR disetujui, Atika langsung memutar otak bagaimana ia bisa mendapatkan uang tambahan untuk meringankan cicilan KPR tiap bulan. Sejak saat itu, ia menjadi re-seller dan memulai bisnis online shop yang menjual produk skincare lokal dengan nama akun maskerku_jkt yang bisa ditemui di Instagram juga Shoppe. “Saya mikir kalau mengandalkan gaji saja saya bakal ngos-ngosan. Jadi habis beli rumah, saya langsung mikir untuk memulai usaha walau kecil-kecilan,” ungkapnya. Sempat pula ia terpikir untuk menyewakan rumah tersebut, namun belum ada yang mau karena dirasa lokasinya jauh. Melihat keberhasilan Atika membeli rumah di usia muda, orangtuanya pun ikut senang dan bangga. “Kata ibu, ketika saya pindah nanti mau dibikinin pengajian, selametan,” tutur anak pertama dari dua bersaudara ini menutup perbincangan. Itulah cerita tentang impian Atika punya rumah sendiri sejak awal duduk di bangku kuliah. Impian yang berhasil diwujudkannya dalam usia yang masih sangat muda. Masih banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah. Hanya yang percaya Anda semua bisa punya rumah Teks Erin Metasari, Foto Zaki Muhammad
Ini sedikit cerita tentang bagian diri saya yang tidak banyak diketahui publik. Jadi kalo ada yang mempertanyakan kebersihan saya dan rumah saya karena saya memelihara anjing, justru sebaliknya saya yang akan mempertanyakan KEBERSIHAN kalian walaupun kalian tidak memiliki binatang peliharaan," tutup Rina. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "Banjir, banjir! Mama Dina, Papa Roy, banjir!"Banyak orang berteriak, lalu disusul suara benda-benda dipukul untuk dapat membangunkan banyak orang. Bahkan, tidak ketinggalan anak-anak dan bayi turut terbangun dan tentunya saat saya masih tinggal di kampung kelahiran saya. Walaupun, daerah saya sebenarnya berada di dataran lebih tinggi dari daratan pesisir, tapi banjir bisa adalah di dekat rumah ada sungai. Sungainya masih alami yang tidak dibangun seperti bendungan-ada temboknya. Itu yang membuat volume airnya mudah naik dan "tumpah", karena tidak ada penghalangnya. Kalau curah hujan tinggi sudah pasti banjir akan terjadi. Entah, "cuma" setumit kaki orang dewasa atau bisa selutut. Jika memang sampai selutut, rumah pun bisa tergenang. Lalu, bagaimana cara menyiasati agar tidak banjir?Rumah saya akhirnya terdapat tambahan 'tembok' di pintu belakang. Kebetulan rumah saya bentuknya L terbalik. Bagian ujung bawah kaki L adalah beranda rumah. Sedangkan, bagian atas kepala L adalah rumah belakang yang berisi dapur memasak dan kamar mandi. Hanya sekadar contoh. Jelas rumah orang tua saya dekade 90-an tidak sebagus ini. Gambar Di luar depan pintu tepat ada sumur yang dibuat berdasarkan ide ibu saya. Awalnya warga sekitar sangsi akan ada sumber air di situ. Akhirnya, bapak dan ibu serta ada tetangga yang lebih kenal dengan ibu saya membantu benar. Sumber air ditemukan dan sumur pun dibangun. Sejak itu, sumur itu bisa dikatakan adalah peninggalan ibu saya untuk kampung itu, walau entah sekarang masih ada atau tidak. Satu hal menarik lainnya, bagian belakang rumah saya justru berada di tengah perkampungan. Maka, tidak heran jika saya lebih sering berjumpa dengan mama-mama dari pintu rumah belakang yang dibangun 'tembok' saya waktu itu masih kecil, jelas saya tidak bisa leluasa melangkah melewati tembok itu. Tetapi, menurut saya cara itu cukup ampuh untuk menangkal banjir, walau sebenarnya air sungai juga bisa masuk lewat saluran pembuangan limbah saya, saluran pembuangan limbah dapur belum seperti di rumah yang ada di Jawa rumah lama yang sudah ada terowongan dan langsung menuju selokan yang juga sudah bertembok. Itulah kenapa walau sudah ada penangkal di pintu, terkadang bagian dapur masih bisa sedikit tergenang. 1 2 3 4 Lihat Nature Selengkapnya Dilampu merah, "zor, tolong sms dio kasih tau rumah sakitnya biar dia nyusul." kata ucup menyerahkan hp nya ke zora. Diposting oleh cerita tentang semua di 04.51 0 Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest. Postingan Lama Beranda. Langganan: Postingan (Atom) Mengenai Saya. cerita tentang semua Medan
homeandgardennet Assalamu’alaikum.. Pagi-pagi gini boleh kan yaa berangan-angan punya rumah impian hehe, anggap saja sebagai sebuah cita-cita dan do’a di pagi hari pasca dhuha. semoga ada malaikat yang mengaminkan, Aamiin. Sebenarnya bukan tanpa sebab si sobat, saya berangan-angan sperti ini. Semua berawal saat MbakDian Nafi dan Mbak Archa Bella, memberi tantangan menulis buat kami di Arisan GandjelRel yang ke-14 ini dengan tema “Ceritakan Detail Rumah Impianmu”. Tak heran tema ini tercetus dari Blogger famous seperti mereka, karena mereka juga seorang arsitektur yang ahli di bidang ini. Oke mb, saya terima dengan senang hati D. Sebenarnya saya sangat mensyukuri anugrah rumah yang saya tempati saat ini. Walau tergolong sederhana, sunyi tidak bising, tetangganya juga baik-baik, dekat rumah tahfidz belajar al qur’an, dekat mushola, cukup strategis dekat tempat sekolah anak, dll tapi satu yang bikin kurang betah, panas!! Hiks . Jangankan musim kemarau, musim hujan pun masih terasa panas. Alhasil kipas angin, AC tak pernah absen menemani kami siang dan malam. Seperti apa detail rumah yang saya impikan? Yuks ah disimak sobat 1. Tinggal di Daerah yang Adem Pengen deh rasanya punya rumah di daerah yang adem kaya di Kota Bogor, Salatiga, Magelang, Temanggung. Ngerasa banget nggak nyaman dengan cuaca di kota yang sekarang, Semarang. Dari pagi-malam, mau hujan atau kemarau ko yaa panas terus rasanya. Apalagi kalau lagi mati lampu, beuh..panasnya ampun-ampunan, keringat rasanya terus ngucurr. Kagak bakalan bisa tidur dah, hiks. Begitu pun pas sodara main pasti komentarnya sama, "panas banget yaa cha?!".. Sekarang, si kecil yang baru berumur 2 tahun juga lebih suka tidur di lantai dibandingkan di kasur, walau sudah pake AC sekalipun. Kalau dinasehatin, susah. Akhirnya ta biarkan sampai nyenyak dulu baru ta pindah ke kasur. Kalau di pikir-pikir, AC-an atau Kipasan juga kan kurang baik kan yaa, nggak alami. 2. Terdapat taman yang bernuansa serba hijau Suka sama rumah yang di depannya ada taman yang tertata dan serba hijau deh. Yaa walau pun nggak rajin rapihin sih, hehe. Selain indah jika dipandang mata, juga sehat kan. Secara bisa menghasilkan oksigen dari tanaman tersebut. Sumber Selain dihiasi tanaman juga terdapat kolam ikan, beuh indah banget nuansa alam berpadu air dan hewan air, jadi tambah asri dah 3. Tersedia garasi di Depan Rumah Nah garasi juga bagian yang cukup penting ni sobat. Yaa walaupun sekarang kami belum punya mobil, tapi kami bercita-cita punya mobil suatu saat. Biar hujan nggak kehujanan, panas nggak kepanasan, Aamiin. Alhamdulillah rumah kami yang sekarang juga ada garasinya, walau baru di tempati sama motor, hehe. Tapi bermanfaat juga kalau pas keluarga besar main ke rumah. Biasanya bawa kendaraan pribadi jadi nggak harus numpang ke rumah tetangga atau parkir di depan rumah yang bisa ganggu kendaraan lain yang mau lewat, hehe. 4. Terdapat ruang tamu yang nyaman Ruang tamu bernuansa serba hijau yang bisa mengobati kelelahan bagi tamu yang datang. Berharap dengan ini tamu yang bertandang bisa betah di rumah kami . Sumber homeandgardennet 5. Terdapat mushola dalam rumah Nah ini cita-cita yang belum terwujud. Punya mushola di dalam rumah. Biasanya kalau sholat masih pindah sana sini. Kadang di kamar tidur, di ruang tamu, di depan tv, tergantung moodnya dan tempat yang bersihnya di mana, hehe. Kalau ada mushola kan bisa lebih nyaman dan lebih privasi. Si kecil dilarang bermain kotor- kotoran di tempat ini, hehe. Selain sebagai tempat sholat juga, mushola ini bisa dijadikan sebagai tempat kita belajar agama seperti mengaji, baca shiroh, dll. 6. Terdapat kamar mandi dan tempat mencuci yang bersih Pengen deh punya kamar mandi yang terpisah sama WC biar lebih terjaga kebersihannya. Kamar mandi yang sekarang masih nyatu sama WC, yaa karena keterbatasan lahan juga si. Pengen punya 2 kamar mandi, 2 WC dan tempat untuk mencuci baju yang cukup luas biar ada space buat tempat wudhu juga. Kan lebih tenang tuh kalau tempat wudhunya nggak nyatu sama KM dan WC, lebih bisa menjaga kebersihan. 7. Terdapat ruang keluarga yang luas Ruang keluarga sebagai tempat kita berbagi cerita, cinta dan makna kehidupan. Sebagai tempat belajar apa pun itu. Nah di sini juga pengennya ada perpus kecil-kecilan, sambil santai kita juga bisa baca buku-buku kesukaan . Sumber homeandgardennet 8. Terdapat dapur yang menyatu dengan tempat makan Dapur dan tempat makan bagi saya seperti romeo and juliet yang harus selalu menyatu. Biar penyajiannya lebih mudah dan aromanya juga tercium di satu tempat, hehe. Pengennya dapur itu menghadap ke luar biar sensasi freshnya dapet Sumber homeandgardennet 9. Punya halaman belakang yang luas untuk tempat bermain anak dan tempat menjemur pakaian Terahir, pengen punya halaman belakang yang luas biar bisa dipake anak bermain sesukanya, mau mainanan air, lari-lari, loncat-loncat, bebas pokoknya . Kasian selama ini kayanya ruang mainnya terbatas di dalam rumah yang tidak terlalu luas dan kurang eksplorasi, hiks. Mau ta ajak main terus ko yo emaknya nggak rajin, paling sore hari pas makan sore atau ngaji. Bukannya males keluar, tapi kalau udah diajak main suka nggak mau pulang dan rebutan barang sama temennya. Ujung-ujungnya kerjaan emak jadi terbengkalai deh, hiks. Selain buat main, halaman belakang yang luas juga bisa digunakan buat jemur pakaian. Selama ini jemur pakaian di depan rumah, secara ndak ada lahan di belakang rumah, hiks. Sumber homeandgardennet Walau begitu, saya sangat bersyukur dengan anugrah rumah yang Allah berikan untuk kami sekeluarga. Alhamdulillah masih punya tempat untuk berteduh dengan nyaman. Cerita di atas hanya sebuah harapan tanpa bermaksud mengingkari nikmat yang sudah diberikanNYA saat ini. Nah itu sobat, ceritaku tentang Rumah Impian di Masa Depan. Kalau rumah impian mu seperti apa? Wassalamu'alaikum....
Istriteman lamaku 1. Kenalkan nama saya Anis, usia 40 tahun, berat badan 57 kg, rambut hitam lurus dengan warna kulit antara kehitaman dan kemerahan. Sejak kecil saa tergolong pendiam, kurang pergaulan dan pengalaman. Saya berasal dari keluarga yang hidup sederhana di suatu desa agak terpencil kurang lebih 3 km dari ibu kota kecamatanku.
Salam dan selamat malam KC,Saya Ayen, ingin berkongsi satu cerita yang pernah terjadi pada keluarga saya di rumah lama kami di Cheras, KL. Pada awalnya pindah ke rumah tersebut, bermulalah kami sekeluarga membersihkan rumah yang bakal kami menginap. Sewaktu membersihkan rumah, kami dapati ada mainan kanak-kanak yang ditinggalkan. Ketika itu umur saya lima tahun. Mak saya rasa tidak sedap hati, lalu mak ambil keputusan untuk membuang saja mainan tersebut, tetapi biasalah ketika itu saya masih budak lagi, dengan harapan dapat bermain dengan mainan sekeluarga syak sebelum ini ada penghuni sebelum ini mempunyai anak kecil, tapi hairan kenapa ditinggalkan mainan tersebut. Kerana tak mahu mengusutkan fikiran, kami hanya fikir secara positif mungkin mereka orang berada dan tak perlukan mainan tersebut, ataupun anaknya pun sudah membesar. Nak dijadikan cerita, kami sering diganggu kelibat susuk kanak-kanak kecil di rumah ini. Seperti macam dah terbiasa adakala kami akan melihat kelibat kanak-kanak kecil berlari, kedengaran seperti kerusi ditarik, bunyi guli dijatuhkan di atas siling, namun kisah-kisah pendek yang akan saya ceritakan ini merupakan kejadian yang betul-betul memberi kesan mendalam. Kejadian pertama terjadi ketika sepupu saya datang ke rumah untuk menziarahi Ayah yang sakit. Anak-anak sepupu saya memanggil Ayah dengan panggilan Tok Cu. Salah seorang anak saudara saya bermain di bilik Ayah. Tiba-tiba dia senyapkan diri dan mula memanggil Ayah, "Tok Cu sini kejap..."Ayah "Ya sayang, ada apa panggil Tok Cu?" "Tok Cu, siapa orang kat luar tingkap tu? Kita nampak ada kepala orang lalu lah kat situ..."Ayah cuba tak nak takutkannya hanya berkata, "Ehhh... Tak ada apa-apalah, pergi main kat luar bilik Tok..."Secara logik, rumah saya berada di tingkat 4, macamana boleh ternampak kepala di luar tingkap? Menjadi tanda tanya siapa atau apakah yang berada di balik luar tingkap bilik Ayah. Sumpah meremang bulu roma bila diceritakan oleh Ayah...********************************************************************************************Kisah kedua terjadi kepada kakak saya yang ingin ke tandas pada waktu malam. Ketika itu Ayah kerja malam, jadi Mak tidur seorang diri di biliknya. Selalunya bilik tidur utama akan ada bilik air, jadi pada malam itu, kakak saya bangun ke bilik Mak untuk buang air kecil. Apabila keluar dari bilik air dan membuka pintunya, pancaran lampu bilik air masuk ke ruangan bilik tidur Mak. Apa yang membuat kakak saya terkejut, dia ternampak seorang budak perempuan sedang menangis dan duduk mencangkung sambil menutup mukanya dengan kedua kakinya di atas tubuh Mak yang sedang nyeyak tidur. Allahu Akbar! Kakak tersentak dan mula rasa marah ingatkan kakak saya yang lagi satu kerana susuk tubuhnya seakan sama sepertinya. Dia pun cepat-cepat mematikan lampu bilik air dan beredar dari situ. Dalam keadaan cemas, dia bergegas untuk periksa samada kakak saya yang lagiu satu ada ke tidak di tempat tidurnya, sebab dia pasti itu susuk tubuh kakak saya. Apabila sampai ke bilik, kakak saya yang lagi satu sedang nyenyak tidur. Persoalannya, siapakah budak perempuan itu?********************************************************************************************Kisah yang terakhir kisah saya sendiri di dalam rumah yang sama. Saya pula yang terkena gangguan. Saya tidak pasti itu hanya khayalan atau ilusi saya sendiri. Ketika itu saya sedang mengalami demam panas. Saya berehat dan tidur di bilik Mak. Saya baring menghadap laluan ruang tamu ke bilik Mak, jadi saya menghadap laluan gelap itu. Semasa itu saya tidak pasti di mana keluarga saya pergi, tetapi keadaan masa itu pagi dan sunyi sangat-sangat. Apabila terbangun dari tidur, meremang bulu roma saya ternampak seorang budak yang kurus kering tapi dalam keadaan berbogel dengan mata hitam, lidah terjelir, mulut yang ternganga terbang dari atas siling rumah menuju ke arah saya. Yang pasti jelas saya lihat dan bukan bermimpi. Apa yang saya nampak saya menceritakan pada ahli keluarga. Kesemuanya tidak percaya dan menganggap ia semasa kami ingin pindah dari rumah itu, barulah seorang bekas jiran memberitahu bahawa rumah yang saya huni itu pernah ada kes. Kisahnya dua orang kanak-kanak berbangsa Cina terbunuh semasa rompakan berlaku, mungkin kes khianat, tetapi yang pasti dua orang budak, lelaki dan perempuan terbunuh semasa kejadian. Bekas jiran kata keluarga kami yang paling lama bertahan duduk selama belasan tahun. Bekas jiran saya tidak memberitahu kami pada asalnya sebab mereka nak tengok berapa lama kami bertahan. Dia kata bekas jiran yang lain semuanya tabik keluarga kami kerana sebelum kami, penghuni lain di rumah lama ini hanya bertahan selama tiga tahun sahaja paling lebih...Terima kasih dan Selamat Malam Seram!
Sayamengajarkan sopan santun kepada anak-anak saya, misalnya melalui kaca pembesar. Itu sebenarnya tentang pesan moral, tentang tanggung jawab, tentang disiplin. Saya merasa, di rumahlah saya harus mulai untuk memberikan sebuah pesan moral itu. Jika memungkinkan nanti, saya akan membangun Rumah Moral itu sebagai suatu proyek
Jakarta - Pandemi COVID-19 mengharuskan masyarakat untuk beraktivitas di dalam rumah, meskipun di masa liburan. Para peserta didik pun banyak mendapatkan tugas karangan dan cerita tentang liburan di masa di rumah sendiri memiliki banyak manfaat, yakni mencegah penyebaran virus Corona. Dengan begitu, pandemi virus Corona bisa segera Karangan dan Cerita tentang Liburan di Masa Pandemi1. Contoh Cerita Selama Libur Sekolah karena CoronaDikutip dari buku 'Taman Literasi Masa Pandemi' dari tulisan Wahyu Aditya kelas 9B dengan judul 'Kegiatan Waktu Pandemi Corona' Hari ini sekolah diliburkan karena Corona, pertama libur saya sangat senang, saya di rumah bermain game, nonton TV, bersenang-senang di rumah. Setelah di rumah saya keluar untuk bermain bersama teman-teman saya, saya dan teman-teman saya bermain bola. bermain volly, bermain badminton dan sangat bergembira saat bermain dengan teman-teman saya setelah bermain saya pulang, setelah sudah sampai di rumah saya disuruh ibu saya untuk membeli cabai dan kelapa, saya pun pergi naik motor untuk membeli yang disuruh ibuku tadi, setelah membeli semua saya pun pulang dan mengasihkan belanjaan tadi ke ibu saya, setelah itu saya mandi sesudah mandi saya nonton tv bersama adik saya yang berumur 4 tahun, sesudah saya nonton tv saya pergi ke kamar dan bermain game, gamenya sangat seru sekali sampai saya mau lupa kalau sekarang sudah lewat jam saya pun bergegas mengambil air wudhu dan sholat Ashar, sesudah sholat Ashar saya disuruh ibu untuk bermain dengan adik saya, hari pun mulai gelap saya, adik dan ibu saya pergi masuk pun mulai bergema saya pun pergi mengambil sarung di kamar dan pergi ke masjid sampai di sana saya bercerita dengan teman-teman saya di samping kiri tempat wudhu, Imam masjid mulai masuk masjid. Saya dan teman-teman saya pergi mengambil wudhu dan memakai sarung sesudah memakai sarung saya dan teman-teman masuk masjid dan melakukan sholat berjamaah, selesai sholat saya pulang ke rumah, sesampai di rumah saya menaruh sarung ke kamar setelah itu saya pergi menonton TV, sudah hampir mau jam saya pun sudah pergi ke kamar dan harinya, saya bangun tidur setelah itu saya merapikan kasur dan menyapu semua lantai sesudah menyapu saya mengambil pakaian kotor dan mencucinya. Setelah mencuci baju saya, sambil menunggu baju kering saya mengambil ponsel dan bermain game 2 jam setelah capek bermain game saya pergi keluar untuk bertemu dengan teman-teman saya, dan saya mengajak mereka jalan-jalan dan akhirnya mereka mau saya dan teman-teman pun pergi jalan-jalan, sesudah jalan-jalan saya dan teman-teman bermain game bersama-sama hanya mabar main sangat senang sampai berteriak-teriak. Sesudah itu kami memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing sampai di rumah saya pergi mengambil piring untuk makan, tiba-tiba saya tersedak dan saya lari minum dan meminumnya dan akhirnya sudah lega tidak tersedak makan saya tidur siang dan sudah tidur siang saya pergi keluar untuk bermain dengan teman-teman saya dan teman-teman saya bermain layanan sampai jam sesudah bermain layangan saya dan teman-teman mengambil bola voli dan tapi saya memutuskan untuk pulang lebih dulu dan salat salat saya pergi melihat teman-teman saya bermain voli. Sampai sore, semua pulang ke rumah sampai rumah saya pergi mandi setelah HP sebentar dan pergi ke masjid untuk salat Magrib berjamaah selanjutnya bertemu dengan teman saya dan menunggu Imam, setelah beberapa menit mampu datang dan kami semua mulai salat berjamaah sudah salat berjamaah saya pulang ke rumah dan makan. Setelah itu saya menonton TV dan main hp sampai larut malam, dan saya pergi ke kamar untuk mendengarkan musik lama kelamaan saya mulai mengantuk dong saya matikan lampu dan Contoh Cerita Liburan Cuma di RumahKarya Dede Retno Palupi kelas 8C dengan judul 'Kegiatanku saat Masa Pandemi'Deringan alarm telah membangunkanku, aku pun salon kemudian sholat subuh lalu mandi dan berpakaian. Lalu aku sarapan kemudian berangkat ke sekolah. Aku sangat bersemangat untuk sekolah, padahal berita tentang virus Corona telah menyebar ke seluruh Tanah Air bahkan berharap daerahku tidak terdampak virus Corona, tapi ternyata saat aku mengikuti upacara pengumuman bahwa sekolah diliburkan selama 2 minggu dan murid-murid harus belajar dari rumah untuk mencegah penyebaran virus Corona ini, tapi ternyata belajar di rumah diperpanjang waktu yang belum di rumah, aku belajar lewat online dan membantu pekerjaan orang tuaku, seperti menyapu, mencuci piring, mencuci baju, membereskan rumah dan lain-lain. Di rumah aku mengaji dan murojaah hafalanku, mengikuti kegiatan one week one juz bertujuan siswa rajin mempunyai adik, selama di rumah aku juga membantu orang tuaku menjaga adikku. Adikku berumur 1,5 tahun, laki-laki. Adikku sangat menggemaskan walaupun terkadang menjengkelkan kadang juga bertingkah lucu sampai membuat siapapun yang melihatnya ikut tertawa. Saat aku sedang menyapu halaman rumah, adikku juga ikut menyapu halaman rumah, adikku juga ikut menyapu dengan sapu kecilnya walaupun belum bisa Ramadhan telah tiba, tapi virus Corona tak kunjung pergi alhasil ulangan kenaikan kelas dilakukan secara online. Aku pun mengikuti ulangan online selama 1 minggu. Setelah ulangan online itu, pembagian rapor Alhamdulillah aku naik kelas 8. Setelah pembagian rapor, belajar online diliburkan selama beberapa detikers, bagaimana karangan dan cerita tentang liburan di masa pandemi versi kamu? Simak Video "Jepang Turunkan Klasifikasi Covid-19 Jadi Setara Flu Biasa" [GambasVideo 20detik] pay/pal CeritaDetektif 15. Ada orang berjalan ditaman, dia melihat banyak orang ramai dan ribut. Dia kesana untuk melihat ada apa, lalu dia melihat seorang perempuan mati dibunuh. orang ini adalah detektif, kemudia ia memeriksa tas perempuan tersebut dan melihat KTP perempuan tersebut. Nama perempuan tersebut adalah Sutini & alamat rumah perempuan Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pada tahun 2018 sebelum pandemi covid 19 melanda, kegiatan saya di rumah adalah pergi jalan-jalan bersama keluarga,kerabat, dan tetangga sekitar rumah saya. Saya sangat mencintai alam sekitar begitupun dengan keluarga saya yang juga mencintai alam yang begitu indah. Saya dan keluarga saya sering berenang, menginap di villa, menginap di hotel, dan yang lainya hanya untuk menghilangkan rasa bosan saat berada di rumah. Tidak lupa juga dengan acara bakar jagung di halaman yang di tumbuhi banyak pohon-pohon besar dan rindang, dan di sampingnya terdapat kolam pada saat pandemi melanda indonesia pada tahun 2019, semuanya terasa begitu asing dan sangat berbeda dengan sebelumnya. Semuanya serba terbatas dan tidak boleh berdekatan satu sama lain dengan manusia, hewan, bahkan barang saja harus di periksa dengan alat kesehatan. Saya dan keluarga saya waktu itu sangat takut dengan virus covid 19 yang tersebar di indonesia saat itu, hingga saya dan keluarga saya tidak pernah keluar lagi untuk liburan bahkan sedekat apapun tempat itu. Kami sangat menjaga keselamatan kami dan keluarga kami semua. Sejak virus covid 19 ini terus menyebar, kami tidak bisa apa-apa dan hanya berdiam di rumah. Semua kegiatan-kegiatan di luar rumah di ganti dengan kegiatan di dalam rumah yang tentunya membuat kami merasa semakin bosan. Kegiatan saya di rumah hanya bisa membantu ibu saya memasak setiap pagi, setiap siang, membantu mencuci piring, menyapu lantai, mengepel lantai, membersihkan kaca rumah, dan membantu ayah membersihkan mobil dan tidak lupa motornya sekalian. Setelah semuanya selesai, saya belajar dan tidak lupa sholat dan mengajari adik saya pelajaran harinya saya lanjut mencuci baju, berjemur, makan, minum vitamin, dan lanjut bersih-bersih seperti biasanya. Di waktu malam saya dan keluarga membuat kreasi makanan dengan mencari inovasi di mbah google, dan saya menemukan kreasi ayam bumbu pedas. Akhirnya saya dan keluarga saya membuat ayam bumbu pedas itu yang terinovasi dari google tersebut. Saya dan keluarga membuatnya mulai dari membuat bumbu ayam, menggoreng ayam, membuat saosnya, hingga mengaduknya menjadi satu dan menyajikanya dengan yang sangat lapar mulai melahapnya dengan nikmat dan keluarga saya juga begitu senang dengan rasanya yang ternyata cocok dengan lidah mereka semua. Kemudian setelah makan bersama saya dan keluarga saya nonton tv bersama dan nyemil di depan tv. Saya kemudian pergi ke dapur untuk membuat kopi susu yang saya sukai, lalu pergi ke depan tv lagi untuk melanjutkan menonton film luar kesukaan saya dan ayah saya. Saya menontonya sambil rebahan dan nyemil jajan snack atau ciky-ciky punya adik saya yang di berikan pada saya. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
SURABAYA Penemuan lokasi rumah jagal anjing di Jalan Pesapen, Kelurahan Sumur Welut, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya disebut-sebut tak lepas dari peran investigasi yang dilakukan oleh tim pecinta satwa dari Animals Hope Center.. Menurut pemilik Animals Hope Center Christian Joshua Pale, informasi tentang rumah jagal anjing di Surabaya
Saya punya beragam cerita tentang memiliki rumah. Sebenarnya pas masih single saya sudah memulai menyicil beli rumah dengan KPR bank Jatim, tapi itu atas nama ibu saya yang memanfaatkan uang Taperum beliau sebesar 2,5jt untuk jadi UM Perumahan Vila Gunung Buring di Malang. Bapak saya waktu itu, sekitar tahun 1996, sebenarnya menolak ide ibu saya untuk ambil KPR rumah, mengingat ibu saya sudah mau pensiun dan tabungan tanah bapak ibu sudah banyak di beberapa lokasi di Malang. Tapi saya ngotot maksa karena saya ingin punya rumah sendiri dan berjanji kalau saya yang akan membayar cicilannya mengingat saya punya gaji dari beberapa sumber. Walhasil diproseslah KPR Bank Jatim san saya hanya bertahan mencicil selama tahun saja coz saya lalu diterima di Kemenkeu, saya serahkan kembali rumah itu ke ibu saya untuk dilanjutkan KPR nya karena saya mau mulai hidup di Jakarta dari nol lagi, hanya berbekal semua tabungan saya selama kerja di Malang. Ikhlas saya bilang saya nggak usah digantiin coz memang itu rumah ibu saya juga; cuma minta didoain ibu supaya nanti bisa beli rumah sendiri lagi di Jakarta. So, saya akan lanjut cerita tentang rumah-rumah yang saya punyai semenjak kerja di Jkt beserta kisah susah-senang untuk dapatkan mereka. RUMAH PERTAMA Yang paling lucu adalah saya dapat info rumah di Vila Pamulang karena ditunjukin brosur sama sese cowok yang naksir saya kala itu, maksudnya dia pamer kalau sebentar lagi dia mau akad KPR. Lha saya dimodusin macam2 cara sama dia ngga pernah mempan ya, malah iseng saya tunjukkan brosur itu ke si Mas yang waktu itu masih jadi calon suami baru jadian belum dua bulan hihihii, dan nggak banyak yang tahu kalo saya sudah jadian coz kami beda kantor. Eladalah kok si Mas malah minat juga, trus ngajak lihat ke lokasi. Saat itu hanya bisa lihat tanah so luas nan becek bekas bukit yang dipapras rata. Entah karena bawaan masih baru jadian atau gimana, rasanya Pamulang itu nggak jauh dari Bintaro Jaya aja. Cuman dua kali naik angkot kok tau2 sudah sampai. Singkat kata kita sepakat beli itu rumah si Mas dengan UM kita kongsi berdua. Si Mas kuras tabungan dan jual semua simpanan emas dia, saya utang dulu sementara 1,1 jt ke teman sekamar si mba Yayuk, karena honor terjemahan saya kepending baru cair bulan depan dan cuma punya 300rb aja on hand. Mbak Yayuk marah2 waktu ditembung utang “Baru jadian udah mau utang2 beli rumah, kalo kalian putus trus gimana?” Saya santai aja bilang ya udah tinggal minta balikin duit saya lagi hihii, bandel juga yah. Meski marah2 gitu akhirnya diutangin juga 😀 makasih mbak, baiknya dirimuh mmuah. Jadilah rumah seharga 28 millions kalo beli cash kami dapatkan di tahun 1999, dengan cicilan kurleb 310rb sebulan selama 15 tahun gaji plus tkpkn waktu itu masih 400rb-an,kita janjian selang seling bulan gantian saya atau dia yang urusin cicilannya. Ini yang kadang jadi biang tukar padu ni bahasa Jawa ya kami kalo si Mas lupa apa pura2 lupa ya hahahaa pas jatuh giliran dia bayar cicilan. Oya saya menikah 7 bulan kemudian setelah akad rumah, jadi akad rumah dulu baru akad nikah kemudian 😀 D. Teman2 kantor yang tidak dekat dengan saya hanya melihat saya sebagai cewe matre yang mau married karena dibeliin rumah dulu sama si Mas sebenarnya ada factor X yang membuat kami baru bisa menikah setelah sembilan bulan kita kenalan, long story deh kalo diceritain. Orang2 pada nggak tahu perjuangan saya ngumpulin 1,3 juta masa itu buat bantu si Mas senilai 3x penghasilan bulanan masa itu untuk UM sangat tidak mudah. Belom lagi bergantian bayar cicilan itu nyiksa banget, karena biaya hidup di Jkt kan nggak murah. Untung saja waktu itu saya tinggal di rumah mess pegawai wanita di kompleks kampus, jadi ngga perlu biaya transport, so praktis sy cukup menyisakan uang utk biaya makan sebulan, no jajan nor shopping kecuali pas dapat project terjemahan dari kawan. Tahun 2000 bulan Juli kami menikah dalam keadaan pas2an, persis Pertamina di mulai dari nol coz semua tabungan habis buat rumah dan persiapan nikah. Yang bikin terharu itu suatu ketika, saya lupa bulan apa beberapa saat sebelum hari H menikah, si Mas ngembaliin uang bantuan UM saya, karena katanya dia sudah punya uang lagi. Lalu kata saya ya udah yuk kita beliin seserahan buat akad nikah saja yang itupun dia harus nombok lagi coz belanja saya banyak hihihii. Rumah pertama saya baru ditempati setahun kemudian setelah Faishal anak pertama kami lahir. Ketika baru menikah kami masih numpang mertua di Pondok Bambu sekitar dua bulan, lalu pindah kontrakan di Puri Endah dekat kantor Bintaro. Ngontrak di sana nggak lama sambil menyiapkan rumah Pamulang direnovasi agar lebih layak huni. Saat saya hamil 8 bulan, kami balik ke rumah Oma sd saya lahiran. Saya baru mau pindah ke Pamulang jika rumah sudah dipagar, dapur ready dan kamar nambah satu lagi buat ART nanti. Terkuras lagi tabungan kita. Oya namanya baru punya rumah, semua uang masuk selalu dihabiskan untuk mempercantik and mengisi rumah. Yang paling penting pagar rumah, toren air, pasang telpon sudah fixed. Ketika menempati rumah itu tahun 2001 seorang diri dengan bayi merah, baru merasakan kalau Pamulang itu bener2 jauh dari mana2. Itulah kali pertama kami ambil kredit motor Honda Legenda buat ngirit ongkos PP ke kantor. Capek juga punya rumah jauh, tapi Pamulang suasananya asik, asri, cocok buat istirahat. Tetangga kami baik2 semua, rata2 pasangan baru nikah seperti kami. Kami menempati rumah itu nggak sampai dua tahun coz saya melahirkan Shofi tahun 2003 dan merasa perlu tinggal dekat tempat kerja Bintaro agar bisa mengajar kembali buat nutup kebutuhan hidup yang ternyata suangat buanyak pas sudah nikah ya gaes. Tinggal dekat kantor enak buat bolak-balik ke rumah jika ada hal yang mendesak, coz saya suka cemas ninggal babies lama2. Kami kontrak di Pondok Safari Indah di Jurangmangu selama setahun saja, coz harus pindah ke Balikpapan mengikuti mutasi misua ke sana. Di Balikpapan tak lupa kita selalu ke BTN bayar cicilan rumah Pamulang setiap bulan sebelum tanggal 10. Ini juga paksu mesti sering saya ingetin untuk ke BTN, eh jadinya juga saya melulu yang bayar KPRnya, beliau cuma nganterin aja ke bank 😀 😀 . Untung cicilan sudah terasa ringan, nggak seperti awal baru beli rumah. Baru tahun 2004 itu lah kita kenal fasilitas auto debet Mandiri kita untuk bayar cicilan rekening paksu pastinya 😀 , legaa lepas dari rutinitas ngantri di bank. RUMAH KEDUA Rumah kedua dibeli ketika saya masih mengontrak di Puri Bintaro Hijau. Kami kembali dinas di Jkt sebagai fungsional widyaiswara setelah tahun tugas di Kaltim. Tidak mau kembali ke Pamulang karena kejauhan buat saya. Biarlah rumah itu tetap saya kontrakin murmer ke kenalan kami. Suatu ketika suami mengajak saya ke daerah Cipadu untuk melihat2 perumahan baru. Saya langsung suka rumah2 tipe minimalis di sana, cantik sekali. Dan harganya maak muahal ya… Tapi kata paksu nggak usah kuatir coz beliau sudah cukup tabungannya buat UM rumah. Duh, saya sampek terkejut karena ngga nyangka paksu tabungannya sudah lumayan, sedangkan saya blas ngga bisa nabung saking konsumptifnya etapi konsumtif buat keluarga sendiri gapapa keles… 😀 . Kami wawancara kredit di BRI Kramat, kelar dengan sukses. Dan kali ini gaji kami berdua sama2 kena potongan buat cicilan rumah alias cicilan joint income. Okelah gapapa yang penting bisa lekas pindah dari PBH yang Alhamdulillah ngasih kenangan buruk yaitu kebanjiran sampai dua kali. Kami menempati rumah NAC Cipadu ini tahun 2006 beberapa bulan setelah anak ketiga, mas Daffa, lahir. Tahun 2016 lalu rumah ini sudah lunas, Alhamdulillah balik lagi merasakan gaji dan tkpkn yang utuh tanpa potongan KPR, setiap hari berasa seperti horang kayah beneran hihihii…. Saya cinta tinggal di NAC ini karena lingkungannya yang aman dan asri, dan tetangga yang ngga rese. Sudah gitu dekat dengan kampus dan gampang juga dijangkau tranportasi umum, baik angkot, KRL, TJ apalagi Gojek dan Grab heheee. Rumah ini juga sudah kami renovasi untuk memindah dapur dan membuat kamar buat si sulung di atas, yang masa itu saja sudah habis 100an juta. Jadinya kamar mandi kami nambah dua lagi, jadi total ada 3 KM buat kami berenam yang suka ribut kalo pagi2 bersiap ke school dan kantor such a classic morning drama before school 😀 😀 RUMAH KETIGA Ngga ada angin ngga ada hujan tiba2 ibu mertua kakak ipar saya datang ke rumah, ceritanya nembung ke kami supaya rumah yang mereka huni daerah Pd Bambu Jaktim dibeli oleh kami. Pokoknya mereka sedang dalam emergency BU yang tidak bisa ditunda2. Saya dan misua sih heran aja jika kita dianggap mampu beli rumah mereka di Betung I yang harga pasarannya sudah jauh di atas 1M waktu itu. Saya sebenarnya keberatan sama paksu nih karena kita lagi berancang2 mau beli rumah yg lebih besar lagi di zona 4 NAC yang sayangnya ketika nego harga kami tidak sepakat dengan pengembang. Saya juga masih nabung untuk beli rumah di Malang, yang dekat dengan rumah ortu. Kata bu Alvin Notaris PPATK tetangga, kami disarankan untuk tidak beli rumah Betung I itu coz urusannya masih panjang. Tapi misua ingin menolong mereka jadilah kita buat beberapa kesepakatan misalnya harga kekeluargaan, tukar guling sama rumah DH2/27 itu, dan pembayaran yang bertahap 3x mengingat rumah itu belum bersertifikat. Jadilah kami bantuin kakak ipar kami. Sekarang masih menunggu janji mereka untuk selesaikan urusan sertifikat mengingat kami sudah bayar dua tahap. Pelunasan tahap tiga masih kami tahan karena melihat perkembangan urusan sama BPN kok masih woles aja, padahal ini sudah menginjak tahun kedua. Saya sih nggak terlalu suka daerah Pondok Bambu, lagi rumah itu sekitar 30m masuk gang, meski mobil sih sangat bisa masuk. Kakak ipar dan mertuanya juga masih kami biarkan menempati rumah itu biar rumah tetap terawat. Saya sih sudah ikhlasin uang tabungan saya masuk ke rumah itu, saya berharap suatu saat keponakan saya saja yang menggantikannya jika mereka masih ingin bertahan di situ. Rencana beli rumah di Malang gagal coz saat ada rumah di Jln. Kalimosodo VI Malang dijual murah, kami benar2 nggak ada uang sama sekali. Yah belum rejeki saya ngeman2 banget katanya kok pas banget kamu ngga ada uang saat ada yang jual cepat…ya naseeb bu, kalo ngga jodoh ya mau gimana lagi? RUMAH KEEMPAT Nah, ini rumah dengan kisah paling seru. Suatu ketika, pengembang kompleks NAC kami menawarkan rumah idaman kami dulu kita pernah nawar ke pengembang tapi gak dikasih, dan keduluan di DP-in sama orang lain. Ndilalah kok orangnya mundur krn ngga dpt kredit kalo gak salah, kita akhirnya dikasih pengembang harga 1,1M saja alias didiskon 300jt-an dari asalnya 1,4M, tapi syaratnya harus Desember 2016 sudah akad kredit. Wah ini harus diambil karena posisinya pas di hook dan ada tanah lebih kurleb 30. Bulan depan dengarnya tipe itu harganya jadi 1,6M.. And then kelabakan lah kita kumpul2in uang buat UM karena yang 300 jt sudah dipakai buat bayar tahap I rumah Pd. Betung. Akhirnya kita jual semua dinar dan LM, kita juga kuras2 tabungan punya saya malah sampai cuma nyisa 3 juta doang buat hidup sebulan…, hiks. Mobil Avansa kita leasing 65jt, saya utang adik saya 40 juta lagi, ibu saya nambahin 65 juta saya bilang ibu saya nanti pasti saya ganti meski ibu saya bilang cuma mau kasih aja, nggak ngutangin saya, dll pokoknya semua gotong royong supaya rumah itu dapat kebeli. Memang jika sudah ditakdirkan dapat rejeki rumah itu nggak akan lari ke mana. Saya sampai terharu ya memang bener kuasa Allah bener terbukti, kalau kita ikhlas menolong maka ditolong juga olehNya. Mungkin juga kelahiran anak ke-empat, adik Afia, tahun 2016 bawa banyak rejeki buat kami. Singkat cerita total habis kurleb 500jt lebih buat urusan awal rumah ini, akad kredit dengan Bank Muamalat lancar, sebulan kemudian saya sudah lunasin utang ke adik, dan tahun depannya saya dapat mengembalikan uang ibu saya. Paksu juga dalam hitungan bulan sudah lunasin hutangnya ke teman yang minjemin buat bayar pajak dan biaya notaris biaya yang lupa ngga kita hitung sebelumnya. Cicilan KPR seperti biasa kongsian joint suami-istri dimana paksu lebih gede sejuta dari cicilan saya hehehee….PNS gitu loh, kalo ngga punya cicilan itu hidup rasanya kurang prihatin hehehee, yes sebenarnya saya anggap ini untuk menabung ya karena saya sudah tobat ngga jadi orang konsumtif lagi… Prinsip paksu emang benar kok, kita itu bisa hidup lebih dari cukup meskipun 1/3 dari penghasilan kita diprioritaskan untuk ditabung atau dipakai untuk membayar cicilan rumah. Rumah baru ini sekarang sudah kami pasang pagar, makin terlihat wah nya menurut kami. Kami tidak menempati rumah ini meski sudah almost fully furnished dengan mindahin sebagian barang dari rumah lama di Blok A3. Misua masih pengin renov lagi buat nambah space di lantai 2 up above dapur. Rumah ini dipakai kalau ada acara2 arisan dan kumpul2 sama keluarga besar, atau kalau ada saudara2 yang mau menginap. Saya sendiri cuma sekali seminggu nengokin buat nyapu dan ngepel, atau kalau mau ngelembur kerjaan supaya nggak diganggu kiddos. Entah kapan mau pindahan ke situ, bingung barang rumah lama mau diapain coz udah numpuk segunung… Kalau ditanya teman, masih pengen lagi nambah rumah? Saya bilang tergantung nanti. Nanti kalo cicilan KPR rumah terakhir sudah lunas, nanti kalo anak2 ngga punya kebutuhan besar lainnya, nanti kita rencanakan nanti aja coz hidup ini mengalir saja buat saya, mengikuti apa yang digariskan Yang Kuasa. Yang jelas cita2 saya masih ingin punya rumah juga di Malang supaya dekat dengan keluarga besar saya, dan terutama dengan ibu bapak saya. 🙂 🙂 . Ada satu lagi cita2 saya dan paksu yaitu bikin sekolah buat mengabdikan ilmu kami sama pemberdayaan keluarga dan masyarakat, for charity purpose of course, semoga suatu saat dapat kami wujudkan, aamiin. Catatan 28 April 2021 Sekarang kami sudah tinggal di rumah keempat kami, pindahan awal 2019. Pindahan rumah adalah proses yang super duper melelahkan, bolak balik nggak sudah2, padahal banyak barang2 yang kami buang atau sumbangin ke yang berminat. Baru nyadar kalau we’re such a hoarder numpukin barang yang akhirnya kami sendiri bahkan lupa untuk memakainya. Rumah di blok belakang kami kontrakkan, alhamdulillah jadi sumber passive income kami hingga saat ini. Makin betah di rumah baru karena space yang lebih luas dari rumah belakang. Kami ngga nambah furniture, biar rumah terasa plong. Kendala cuma 1 saja, kami sudah nggak pakai pembantu lagi semenjak habis lebaran 2019 coz si Teteh get married. Yo wis lah, baru kali itu setelah 19 thn menikah kita ngga pakai ART sd sekarang, anak2 saya mau ngga mau kita kasih kewajiban bantu2 kerjaan rumah. Kebayang lah ribetnya merawat rumah, mana anak2 suka ngeberantakin habis dipakai PJJ atau main. Anyway, just enjoy the chores aja, kalau sempat saya beresin kalau lagi males ya kita nikmatin saja suasana kapal pecah di rumah bersama-sama, hehehee. Kisahini diceritakan secara bertahap. Dengan kata lain, cerita dalam esai naratif disampaikan secara kronologis. Di bawah ini saya akan memberikan contoh esai naratif tentang pendidikan: Contoh Karangan Narasi Tentang Pendidikan Mengenai Saya Sesali Tanpa Pengetahuan. Sekarang saya berusia 33 tahun dan hanya seorang ibu rumah tangga.
Malay cerita tentang rumah saya English story about my house Last Update 2021-05-21 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay cerita tentang diri anda pada saya English nama saya muhammad zulhakimie bin othman,saya berumur 22 tahun,saya mempunyai enam adik beradik Last Update 2020-02-10 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay karangan tentang rumah impian saya English essay about my dream home Last Update 2020-11-12 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Last Update 2019-09-25 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay hari ni saya nak cerita tentang hobi saya English today i want to tell about my hobbies Last Update 2022-11-15 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay cerita tentang hari sukan Last Update 2020-02-14 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Last Update 2014-05-15 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay contoh karangan english tentang rumah baru saya English english essay examples of my new home Last Update 2020-03-31 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay cerita tentang hari sukan negara English a story about country sports day Last Update 2020-07-11 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay rumah saya juga mempunyai English diluar rumah saya terdapat Last Update 2020-07-30 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay contoh karangan bi tentang rumah terbakar English sample essay about the house burning bi Last Update 2015-05-18 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay jangan ceroboh rumah saya Last Update 2021-11-11 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay karangan tentang rumah musnah akibat ribut English an essay about a house destroyed by a storm Last Update 2020-05-07 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay begitu juga dengan rumah saya Last Update 2022-01-03 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay kerja rumah saya perlu ditangguhkan English piled up homework Last Update 2021-07-14 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay di belakang rumah saya, ada kolam English at the back of my house,there is a pond Last Update 2013-06-08 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay berlakunya banjir kilat di rumah saya English the occurrence of flash floods Last Update 2021-10-25 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay rumah dia bersebelahan dengan rumah saya. English her house next to my house. Last Update 2016-03-20 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay kawan kelas saya datang ke rumah saya English my classmates came to visit me. Last Update 2020-08-16 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Malay di dalam rumah saya mempunyai pelbagai perab English my house is green and white Last Update 2020-02-27 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous
ImahBabaturan Warung Kopi Kampung di Kota. Ikuti Cerita Kami Apa itu Warung Kopi Imah Babaturan Warung kopi Imah Babaturan atau lebih sering disebut Warung Imah Babaturan adalah warung kopi kampung di kota yang berlokasi di Jalan Kebon Bibit No.3, Bandung. Imah Babaturan yang berasal dari bahasa Sunda yang artinya rumah teman, memang terinspirasi dari
– Bahasa Inggrisnya Rumah. Di saat kita sekolah, salah satu kosakata yang diajarkan biasanya adalah rumah dalam Bahasa Inggris, lalu membuat cerita berkenalan rumahmu di mana, menceritakan isi sekitar rumah termasuk halamannya, dan bagaimana cara mengeja kata rumah dalam B. Ing. Rumah telah menjadi salah satu kosakata Bahasa Inggris paling populer yang anak kecil saja biasanya tahu. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan belajar apa bahasa Inggrisnya rumah beserta contoh kalimatnya serta mengenal kosakata benda-benda yang ada di sekitar rumah kita. Ok, mari kita simak lebih lanjut penjelasan bahasa Inggrisnya rumah di bawah ini. Baca juga Bahasa Inggrisnya Selamat Siang. Bahasa Inggrisnya Rumah adalah House atau Home Di dalam bahasa Inggris, ada dua kosakata yang jika ditranslate atau diterjemahkan ke Bahasa Indonesia berarti rumah. Kedua kosakata tersebut adalah house, tulisan bahasa inggris house dieja haus. home, diejanya hom. Misalkan, saya sedang ada di rumah, maka bahasa Inggrisnya I’m in my house now. Atau misalkan saya mau mengungkapkan, bahwa sekolah adalah rumah keduaku. Maka saya katakan My school is my second home. Sekolahku adalah rumah keduaku dalam Bahasa Inggris. Nah, meskipun house dan home sama-sama diterjemahkan sebagai rumah dalam bahasa Indonesia, namun keduanya ternyata memiliki perbedaan. Berikut ini penjelasan bedanya antara home dan house selengkapnya. Baca juga Apa Artinya Good Afternoon. Perbedaan House dan Home dalam Bahasa Inggris Gambar Rumah Bahasa Inggris, Kosakata, dan Contoh Kalimat Cerita Jika kamu mendapat tugas untuk menjelaskan tentang rumah dalam bahasa inggris, maka pengetahuan tentang perbedaan arti house dan home akan cukup membantu. Jadi, saat kamu mendapatkan tugas untuk membuat contoh kalimat menceritakan rumah dalam b ing, kamu tidak akan kesulitan menggunakan kedua kata tersebut. Jangan sampai yang harusnya menggunakan house, kamu gunakan kata home, atau sebaliknya. Baca juga Cara Mengungkapkan Selamat Tidur Dalam Bahasa Inggris. Definisi house menurut kamus Menurut cambridge dictionary, salah satu definisi house adalah “a building that people, usually one family, live in“. House adalah bangunan di mana orang-orang, biasanya satu keluarga, tinggal. Jadi house ini lebih merujuk kepada sebuah “bangunan“. Bangunan rumah itu disebut dengan house. House lebih merujuk kepada fisik bangunan. Contoh kalimatnya Jika kita menunjukkan pada seseorang, itu rumah saya yang di samping sekolah, bisa kita katakan dalam Bahasa Inggris The building beside that school is my house. Bangunan yang ada di samping sekolah itu adalah rumahku, my house. Tidak cuma bangunan tempat manusia tinggal sebenarnya. Bangunan tempat hewan tinggal pun bisa kita sebut rumah, misal cat’s house rumah kucing. Baca juga Ucapan Sayang Dalam Bahasa Inggris. Pengertian home menurut kamus Sedangkan pengertian home menurut kamus Cambridge adalah “the house, apartment, etc. where you live, especially with your family” Home adalah rumah, apartemen, dan sebagainya, di mana kamu tinggal, khususnya bersama keluarga. Lalu, di kamus tersebut, disebutkan juga definisi home lainnya yaitu “someone’s or something’s place of origin, or the place where a person feels they belong” Home bisa juga diartikan sebagai tempat asal seseorang atau sesuatu, atau tempat di mana seseorang merasa dia memilikinya. Contoh, jika saya berasal dari Purbalingga, saya akan bilang Purbalingga is my home. Purbalingga adalah rumahku. Atau jika saya merasa Lampung merupakan bagian dari saya karena di sana saya tinggal, saya akan bilang Lampung is my home. Bukan Lampung is my house. Baca juga Ucapan Senang Dalam Bahasa Inggris. Kesimpulannya House lebih menunjuk ke bangunan. Home lebih luas lagi, karena bisa berarti apartemen, tenda, perahu atau kapal tempat tinggal, goa, bahkan bisa sesuatu yang abstrak, personal dan emosional, sebuah tempat di pikiran kita. Misal rasa nyaman adalah rumahku. Aku merasa keluarga ini seperti rumahku. Gunakan kata home, jangan house. Kata home biasa dimulai dengan at. Misal Dia ada di rumah She’s at home. Kata home biasa digunakan bersamaan dengan kata get, go, come, arrive, travel, drive. Contohnya I’m going home now, bukan I’m going to home now. Baca juga Bahasa Inggrisnya Apakah Kamu Sudah Tidur. Contoh Kalimat Menceritakan Rumah Dalam Bahasa Inggris My house is not too big, but not too small. It has 2 rooms, one for me and one for my parents. There are 2 bathrooms, 1 living room, 1 kitchen, 8 doors, 10 windows, and 1 dining room. My house was built in 2012 when my age is 12. I was so happy when I saw my house for the first time. Bisa tambahkan lagi? Tentu sudah bisa menerjemahkan dong hehehe. Itu hanya contoh saja kalimat cerita tentang rumah dari saya. Baca juga perkenalan diri dalam bahasa inggris. Kosakata Bahasa Inggris Sekitar Rumah Selain home dan house, berikut ini beberapa istilah di sekitar rumah kita yang bisa kita hafalkan untuk menambah kemampuan bahasa Inggris kita Bahasa inggrisnya sekitar rumah around the house. Bahasa inggrisnya di mana rumah kamu where is your house? Bahasa inggris tidak satu rumah We’re not in the same house, kita tidak berada di rumah yang sama. Bahasa inggris selamat tinggal rumah Good bye my house. Kamar depan anteroom. ruang tamu guest room. Dapur kitchen. Ruang keluarga living room. Dapur kecil pantry. ruang bermain play room. shower room kamar mandi. bathroom kamar mandi. tangga staircase. terrace teras depan rumah persis depan pintu masuk. bedroom, kamar tidur. washing room, tempat nyuci. halaman depan rumah front yard. garden taman. Balcony balkon. Itulah beberapa istilah tentang rumah dan sekitarnya, kalimat dan penjelasan bahasa inggrisnya rumah serta perbedaan home dan house. Baca juga Bahasa Inggrisnya Selamat Istirahat.
Itulahpendek cerita mengenai latar belakang saya, kenapa saya jadi keturunan indo. Okey sorry terlalu panjang pendahuluannya, kita langsung saja ke ceritanya. Kejadian ini bermula dimana saya memiliki pacar yang sangat cemburu dan sayang sama saya, maka saya dianjurkan mengontrak rumah di rumah tantenya yang tentunya berdekatan dengan rumahnya

Makna rumah untuk setiap orang mungkin berbeda, bahkan untuk perorangan pun bisa berubah seiring saya, ada masa di saat saya memaknai bahwa rumah adalah sebuah pencapaian hidup dan balas budi kepada orang-orang seiring waktu, pemaknaan saya terhadap rumah jadi berubah, yang bukan hanya sekadar bermakna pencapaian, tapi lebih luas dan sebuah kehangatan, kenyamanan dan sebuah penerimaan diri dengan dalam banget ya kata-katanya, beneran sih, kalau ngomongin tentang rumah, saya jadi pengen menceritakan sebuah kisah yang mungkin bisa dibilang lebay, atau juga bisa dibilang mengharu biru oleh saya sih, hahahaCerita Impian Tentang Rumah Tinggal dan KenyataannyaKalau ngomongin rumah tinggal, siapa sih yang nggak pengen punya rumah tinggal sendiri?Bahkan, bukan hanya jika kita sudah berkeluarga, ketika masih single pun, banyak loh orang yang mendambakan tinggal di rumah sekadar tinggal di rumah yang merupakan hak milik sendiri, bahkan bisa tinggal di sebuah rumah sewaan atau kontrakan pun, sudah jadi sebuah impian sejak masih itu saya, dan saya yakin banyak orang, yang juga berpikiran sama dengan kan? Iya in aja deh, kecil, dengan segala impian saya menjadi wanita karir yang sukses di kota besar, punya rumah sendiri itu udah include dalam impian demikianlah, ketika lulus kuliah, harapan besar muncul di benak, dengan berbekalkan ijazah sarjana, saya rasa sudah cukup untuk mulai berkecimpung mengumpulkan pundi-pundi keuangan agar bisa membeli impian masa kecil, yaitu punya rumah di sayang, ternyata kenyataan tidaklah seindah lulus, barulah saya sadari, ternyata cari uang itu susahnyaaaaaaa minta mencari uang tanpa restu dari orang tua, yang mana mereka berharap saya bisa balik ke Buton, tinggal di dekat mereka, jadi PNS dan beli rumah di perlu saya jelaskan secara panjang lebar di sini, sudah pernah dan sering saya tuliskan di blog tentang bagaimana saya kurang sreg tinggal di Buton, dan bahagianya tinggal di saya bertahan, serta berniat membuktikan, kalau saya juga bisa sukses di Jawa, bisa sukses tanpa harus menjadi PNS seperti yang diinginkan oleh orang ternyata sulit menganggur setelah lulus kuliah, tanpa support sistem sama sekali lagi dari orang akhirnya dapat kerjaan dengan gaji di bawah itu tentu saja merupakan sebuah masalah dalam merealisasikan impian punya rumah mau beli rumah sendiri ya, buat bayar kos dan kebutuhan makan sehari-hari aja, nyaris nggak keadaan ekonomi saya mulai sedikit stabil, dalam artia cukup untuk biaya hidup sehari-hari, masalah lainnya itu, saya berpikir untuk bisa ambil KPR rumah di Surabaya atau Sidoarjo, mumpung status saya sebagai karyawan tetap di sebuah perusahaan, akan memudahkan pengurusan KPR saya masih galau dan kepikiran orang tua yang nggak pernah benar-benar merestui saya tinggal jauh dari akhirnya saya menikah, dan memutuskan menetap di tinggal di rumah mertua, lalu pindah ke sebuah kamar kos khusus pasutri selama beberapa akhirnya saya hamil, dan kamipun memutuskan tinggal di sebuah rumah kontrakan, sesuai budget yang kami punya anak, impian bisa punya rumah sendiri semakin kebutuhan anak sejak bayi ternyata sangatlah menguras isi gaji saya dan suami digabungkan pun, hanya cukup untuk kebutuhan kami sehari-hari serta bayar ini semakin sulit, ketika saya akhirnya memutuskan jadi ibu rumah utama hanya melalui suami saja, tanpa support dari orang tua sedih dan sedikit iri, ketika melihat beberapa teman yang menikah, langsung bisa punya rumah sendiri, karena support orang tua yang menikah, lalu dibantuin uang muka dari orang tuanya pula yang dibelikan rumah langsung oleh orang tuanya pula, yang bisa menabung dan membeli rumah sendiri, meski harus KPR, tapi orang tuanya membantu untuk biaya renovasi rumah minimal pembuatan kami, sebagai pasangan yang harus mandiri sejak tua saya berhenti meng-support keuangan buat saya sejak kelulusan kuliah orang tua suami, masih fokus membiayai adik-adik suami yang masih kami harus mengandalkan diri sendiri untuk impian punya rumah tinggal dan Menemukan Makna Rumah Untukku pada Anak-AnakDalam perjalanannya, berbagai perasaan kami alami tentang impian punya rumah tinggal sendiri yang sedih karena bertahun-tahun menikah, tapi belum bisa punya rumah tinggal sendiri, galau memikirkan kami harus punya rumah tinggal di mana?FYI, 2 tahun pertama pernikahan kami, dihabiskan dengan masih galau memilih, apakah tetap di Surabaya, atau pulang ke Buton agar orang tua saya bahagia? Lalu di atas 2 tahun kemudian, kami galau karena pekerjaan suami yang terus berpindah-pindah, dan saya ogah disuruh tinggal menetap sendiri di sebuah kota, namun harus berjauhan dengan ketika si Kakak Darrell mulai masuk SD, seketika saya mulai berdamai dengan LDM, karena memang udah nggak bisa bebas mengikuti suami ke manapun dia bekerja, di samping itu juga suami belum kunjung punya pekerjaan tetap yang membuat dia bisa bertahan lebih dari setahun dalam sebuah pekerjaan atau suami tinggal di JombangKebayang dong, kalau saya terus memaksa ikutan, yang ada kasian si Kakak, harus pindah sekolah setiap tahunnya, dan kebayang juga berapa pengeluaran yang kami harus siapkan untuk biaya pindah-pindah sekolah dan tempat tinggal setiap tak bisa mengikuti suami ke manapun dia bekerja, bahkan terakhir kami akhirnya harus LDM beda pulau, di mana saya harus benar-benar sendirian mengurus anak-anak, tanpa bantuan siapapun, termasuk keluarga, karena saya juga nggak terlalu dekat dengan keluarga saja kami belum bisa merealisasikan impian punya rumah tinggal sendiri, dan harus puas dengan tinggal di sebuah rumah kontrakan sederhana hingga ditanya gimana rasanya tinggal di rumah kontrakan, hingga bertahun-tahun setelah menikah?Sebenarnya jawabannya, asyik-asyik saja sih!.Yang nggak asyik itu ketika telinga menangkap banyak omongan orang lain, baik keluarga terutama orang tua, maupun orang lain yang nggak ada hubungan darah sama tua, dengan alasan ingin melihat anaknya tenang, dengan punya rumah tinggal milik sendiri, selalu saja bertanya, kapan beli rumah?Dan orang lain bertanya, kok udah bertahun-tahun menikah, nggak mau beli rumah juga?Padahal harga rumah setiap tahunnya naik dengan drastisnya?Herannya, semua orang cuman bertanya, tapi nggak ada satupun yang mau nyumbang 500 juta aja kek, saya menanggapi pertanyaan seperti itu dengan jujur, lama kelamaan mengganggu pikiran juga, apalagi kalau yang nanya adalah orang tua atau kalau udah nggak bisa nahan kesal, saya jawab aja dengan asal,"Jangan tanya saya dong, tanya Tuhan sana, kapan Dia mau kasih saya uang 1 milyar aja, atau setidaknya dia tunjukin cara nyata biar bisa dapetin 1 milyar dalam setahun, biar bisa beli rumah seperti impian kalian!"Impian mereka dong, udah bukan impian saya lagi, saking kesalnya dengar pertanyaan berulang tentang kapan beli rumah tinggal milik pribadi? Untungnya, saya tidak berlama-lama memendam rasa kesal seperti waktu, saya mencoba berdamai dengan semua pertanyaan orang lain tentang rumah tinggal milik otomatis bikin saya juga ikut berdamai dengan impian punya rumah tinggal sendiri yang belum kunjung bisa waktu, saya belajar berdamai, dengan memaknai bahwa rumah tinggal, bukan sekadar rumah yang kita tinggali harus milik sendiri, harus mutlak tinggal di situ ternyata, toh Tuhan tidak menempatkan kondisi saya harus tinggal di rumah kontrakan selama bertahun-tahun tanpa kondisi ini sungguhlah yang terbaik buat Tuhan Maha Mengetahui apa yang terbaik buat hamba-Nya yang introvert, saya yang menyukai tempat yang tenang, damai, jauh dari tetangga terlalu 'ramah' dan kepo, tentu saja kadang bermasalah, jika bertetangga dengan orang-orang ekstrovert yang memaksa saya, sebagai introvert, harus bisa seperti itulah salah satunya alasan, mengapa saya masih diberikan kondisi harus tinggal di rumah kontrakan selama bertahun-tahun, agar jika saya tidak betah, bisa dengan mudah pindah ke tempat yang baru, yang sesuai dengan karakter saya, agar bisa merasakan kenyamanan yang sebagaimana karakter saya mengartikan kedamaian itu. Sering Pindah Rumah, Tak Masalah, Tapi Juga ada Masalah Beserta SolusinyaSeiring waktu, demikianlah keadaan menikah, masih tinggal di rumah kontrakan, dan sering berpindah masalah sih, pindah rumah buat saya dan anak-anak adalah seni untuk me-refresh pikiran, pindah ke lingkungan baru, meninggalkan hal-hal yang kami nggak sukai di lingkungan Alhamdulillah, anak-anak juga menikmatinya, dan itulah yang paling penting buat seiring waktu, saya akhirnya menemukan makna rumah untuk saya sesungguhnya, yaitu bersama anak-anak, tempat mengukir cerita bersama anak-anak setiap makna rumah untuk saya yang terpenting adalah, bukan status kepemilikannya, tapi kebersamaan saya dan anak-anak yang menikmati tempat tinggal mau di manapun tempatnya, harus berpindah beberapa kalipun, bukanlah menjadi masalah besar bagi mengenai hal-hal lainnya, tentang manfaat punya rumah tinggal sebuah hal yang harus kami jadikan patokan bahagia memaknai rumah tempat kami bertinggal, di manapun bersama anak-anak, ada saya dan kami mengukir cerita di dalam rumah tinggal tersebut setiap udah cukup, bahkan lebih dari cukup, semua ketercukupan kebahagiaan kami tersebut, bukan berarti tanpa masalah sama sih masalahnya, yaitu ketika kami harus sering pindah rumah tinggal kontrakan, dengan berbagai adalah, ya ampuuunnn ribet juga dong angkut-angkut pegal linu dah badan mengangkat semua perabotan yang memang kebanyakan terbuat dari hanya masalah bobotnya yang luar biasa, namun juga karena perabotan kayu yang kami punyai memang bukanlah perabotan kayu asli, jadi kalau sering diangkat-angkat, berdampak pada perabotan yang jadi mudah karena itu pula, sering banget terjadi, setiap kali kami pindahan rumah tinggal, banyak perabotan yang terpaksa ditinggalkan, karena rusak dan nggak bisa diangkut dengan 2 orang anak usia aktif, tentunya sangat butuh perabotan, khususnya storage untuk menyimpan banyak barang, khususnya mainan dan barang anak-anak, agar rumah bisa terlihat rapi, juga melatih dan membiasakan anak-anak sadar akan kerapian barangnya satu masalah ini, saya jadi berpikir untuk lebih memilih perabotan dengan bahan plastik, dengan alasan perabotan plastik lebih ringan bobotnya dibandingkan dengan juga lebih tahan jika diangkut ke bukan perabotan plastik yang asal ya, tentu saja yang bahannya lebih bagus, disainnya juga lebih kece, sehingga lebih awet atau tahan lama digunakan, kayak produk-produk perabotan rumah tangga dari Juara Rapikan Rumah dan Praktis untuk yang Sering Berpindah RumahTentang OlymplastAda yang kenal dengan brand Olymplast?Sini kenalan adalah sebuah brand yang menjadi solusi dari kebutuhan perabotan rumah tangga dengan bahan baku plastik, untuk seluruh keluarga Indonesia, dan diproduksi oleh PT. Cahaya Bintang telah berdiri sejak tahun 2015 di kota Gresik, seiring waktu, telah berekspansi ke kabupaten Lamongan sejak tahun 2018, dan kemudian mempunyai karyawan yang hingga saat ini telah mencapai lebih dari 1,000 anak perusahaan dari PT. Graha Multi Bintang, yang menjadi holding company dalam merek-merek furniture ternama Nasional, dan bagian dari Olympic Furniture Olymplast, sebagai brand yang menjadi favorit banyak keluarga Indonesia, khususnya dalam mengisi perabotan rumahnya komitmen dan visinya dalam menyediakan produk-produk terbaik dan modern, untuk mempercantik rumah, dan tentunya dapat memberikan manfaat lebih buat keluarga Indonesia Karena Olymplast menyadari, bahwa rumah adalah tempat ternyaman untuk semua anggota keluarga dalam menghabiskan sebagian besar waktunya. Tempat berbagi semuanya, dan mengukir cerita bersama keluarga OlymplastOlymplast hadir dengan beberapa keunggulannya, yang terus terjaga karena telah menjadi sebuah misi utama bagi brand ini, yaituKualitas material terbaik, karena menggunakan material pilihan terbaik untuk semua produk yang desain yang terbaik dan modern, karena selalu mengembangkan desainnya sesuai dengan inovasi terkini dan juga sesuai dengan kebutuhan fungsi yang terbaik dan memuaskan, di mana semua produknya menganding nilai fungsional tahan lama, karena selalu fokus kepada uji standard dan kontrol yang ketat demi menciptakan produk yang awet atau tahan Olymplast Juaranya Rapikan Rumah Pada penasaran nggak sih, apa aja sih produk-produk yang diproduksi oleh Olymplast untuk keluarga Indonesia yang tentunya sangat bermanfaat untuk merapikan rumah?Ada banyak banget dari kursi, tempat penyimpanan, kabinet, lemari pakaian, laci, meja, peralatan rumah tangga lainnya, hingga peralatan khusus pasti, kesemua perabotan rumah tangga tersebut, terbuat dari bahan yang terbaik, kuat, kokoh dan tentunya dengan desain yang modern, baik bentuk maupun warnanya nggak norak, tetap terlihat mewah meski terbuat dari bahan salah satu perabot yang menjadi favorit saya adalah tempat penyimpanan atau storage, maupun ini, amat sangat membantu banget untuk menampung berbagai barang-barang yang selalu berantakan di mana-mana, seperti mainan anak-anak maupun peralatan anak-anak perabotan dari Olymplast ini juga sangat membantu membuat anak-anak terbiasa rajin beberes peralatan main dan belajarnya selepas beraktifitas di meski ada 2 anak yang sedang aktif-aktifnya, tapi bukan berarti rumah senantiasa berantakan tak pernah dengan berbagai cerita kehidupan yang telah saya lewati, membuat saya sadar kalau tak semua impian bisa seindah bukan berarti realisasi yang tak sesuai impian itu, adalah sebuah hal yang salah dan impian punya rumah tinggal dengan hak milik sendiri, yang belum juga di mata banyak orang, itu adalah sebuah hal yang kurang dan buat saya, kondisi itu sama sekali tidak mengurangi makna rumah untuk makna rumah yang sesungguhnya adalah, kebahagiaan dan kebersamaan dengan mengukir cerita dalam aktifitas di dalam rumah yang nyaman dan rapi, untuk kerapian rumah, saya serahkan ke Olymplast, yang sangat cocok buat kami yang sering berpindah rumah tinggal, karena lebih ringkas berbahan plastik, tapi tetap makna rumah untuk saya, dan saya bersama anak-anak, memaknainya juga dalam manfaat Olymplast juaranya rapikan rumah. Sidoarjo, 09 Desember 2022Sumber pengalaman dan opini pribadi Canva edit by Rey, dokpri dan

ApakahAnda mencari gambar tentang Cerita Tentang Halaman Rumah Yang Bersih? Jelajahi koleksi gambar, foto, dan wallpaper kami yang sangat luar biasa. Gambar yang baru selalu diunggah oleh anggota yang aktif setiap harinya, pilih koleksi gambar lainnya dibawah ini sesuai dengan kebutuhan untuk mulai mengunduh gambar.

Salam semua, Akhirnya saya ada waktu untuk cerita panjang dan lebar di blog ini tentang proses bangun rumah. Ini pertamakalinya saya dan suami membangun rumah kami, bukan kompleks dan bukan rumah renovasi, tapi benar-benar membangun dari awal pondasinya. Lah trus kalau baru bangun rumah, selama ini tinggal dimana? hehehe pernah saya ceritakan sebelumnya di beberapa postingan saya yang sudah lawas, saya juga lupa postingannya mana HAHAHA. Jadi, sejak pindah dari Jakarta barneg suami, kami tinggal di sebuah kompleks di kelurahan barombong, sebenarnya perbatasan antara ujung Makassar sisi Barat daya dengan Kabupaten Gowa gitu, ahhaaha, jadi mau ke arah kota, dekat, dan mau ke rumah ummi di Gowa juga dekat. Kompleks ini tuh sebenarnya punya Papa saya, sebelum saya tinggali, sebut saja rumah B47, sebelum kami tinggali, rumah B47 ini dikontrak, dan pas papa tau kalau ayahzam sudah mutasi Makassar, dimintalah si pengontrak ini cari kontrakan lain, dan meminta kami untuk menempati rumah B47 ini. Katanya sih ya siapa yang anaknya duluan nikah, boleh tinggali di situ dulu, bukan dikasih. KWKWWKWKWKWK investasi orangtua sih ya hehe. Nah, 4 tahun tinggl di rumah B47, kami sebenarnya sambil terus ngomongin soal mau usaha apa, investasi apa? beli ruko di kota yuk gitu, buat studio foto dan cafe kecil-kecilan, tapi Yassalam mahal banget yaaaa ruko di tengah kota HAHAHAHA. Dan masalahnya juga ayahzam gak mau KPR-an, atau nyicil di bank, apalagi sampai masukin SK PNS ke bank, untuk ambil uang banyak sampai berbunga. Urung niat beli ruko dan buka usaha, kepikiran lagi untuk renovasi rumah B47 ini, trus ayahzam berpikir "Ini bukan rumah kita, rumah orangtua ini cuma dikasih hak tinggal, bukan hak milik," Ya iya juga sih, jadi ya dijalani lah kehidupan rumahtangga di rumah B47 itu selama 4 tahun lamanya. Saya sih nyaman tinggal di sana, gak jauh dari kota, kalau mau ke rumah ummi juga dekat, hanya saja, makin ke sini, kerjaan ayahzam makin padat, kadang pulang dini hari, harus dinas selama beberapa hari, kalau sudah begitu, sisa saya dan anak-anak yang stay di rumah. Mau minta adik atau sepupu nemani nginap juga gak bisa sering, kalau saya yang ke rumah ummi, kasian juga rumah keabaikan dan bibi Ida, ART kami nganggur, tp tetap harus dibayar bulannya hhihi, belum lagi kerjaan saya di komputer juga kan, komputer cuma ada di rumah. Ya mau tak mau harus tetap di rumah saja. Sampai suatu hari, entah gimana ceritanya, Papa langsung bilang ke Saya, "Kamu mau tinggal di sini? tuh di sebelah tanah kosong, banguni mi itu rumah... biar bisa dekatan, jadi kalau Daeng Nai'mu dinas luar, kamu aman di sini. Anak-anakmu juga aman dan nyaman sama kita ji" Di samping rumah papa memang ada tanah kosong, punya om, saudaranya ummi, yang dibeli Papa, dan kalau saya mau bangunin rumah, tanahnya jadi atas namaku deh katanya, HAHAHAAH. Saya dan ayahzam gak serta merta bilang iya. Panjang juga proses berpikirnya kami sih, apalagi soalan jarak, ini jauh kemana-mana. Kalau mau ke kantor, harus makan waktu kurang lebih 1 jam, kabupaten Gowa, yang jalan poros menu ke Kota Makassar. Kalau saya sih ya biasa, tapi ayahzam yang gak biasa, baginya masih jauh banget jaraknya. Bulan demi bulan, akhirnya sih ayahzam sendiri yang bilang, "Yuk sayang, bikin rumah di situ aja..enak, bisa dekat sama keluarga, kita sama anak-anak juga aman, saya pergi dinas jadi gak khawatir kalau kita sendiri di rumah." Ayahzam juga mungkin sudah merhatiin papa dan kakak sepupu yang meski kantornya sama di Makassar, berangkat kantor tetap dari rumah situ, rumah bonbir namanya. Jarak jadi gak masalah lagi, karena toh ada kendaraan, mau kemana-mana ya gampang aja, cuma musti dibiasakan aja waktu tempuhnya, prepare sejam sebelum berangkat biar gak terlambat ke kantor dan sebagainya. Tinggal di dusun bukan berarti gak bisa kemana-mana, buktinya semua keluarga pada kerja dan sekolah di Makassar juga D hehehe. Kayak saya dulu juga kan, sekolah sampai kuliah di Makassar terus, tapi tinggal di Gowa hihihi. PONDASI PERTAMA Akhirnya setelah memutuskan untuk membangun rumah, kami mulai datang ke Papa untuk mengiyakan, dan Papa langsung mau mulai mengosongkan laha, memangkas semua pohon-pohon, merapikan kandang-kandang, mindahin batu-batu dan lain sebagainya. Saya aja sampai heran, secepat itu gerakannya hahahahha sampai hari Ahad, saat saya mau otw ke resepsian teman, dipanggil untuk ala-ala ritual gitu, tradisi keluarga katanya kalau baru pertamakali mau bangun rumah, diminta tanam kendi yang di isi gula merah, daun-daun yang dinamakan daun "barang-barang" bahasa makassar, kelapa, dan sebilah kayu. Setelah ditanam, saya dan ayahzam suap-suapan onde-onde D "Supaya te'ne-te'ne ko dalam rumah" kata tanteku yang artinya secara harafiah, supaya kita betah dan harmonis dalam rumah, reski selalu ada, aman dan terjaga dari hal buruk. Jadi ini semacam upaya membangkitkan jiwa batin calon penghuni rumah agar rumah yang akan dibangun ini bisa megantarkan penghuninya mendapatkan cahaya penuntun sehingga tercipta keluarga harmonis sakinah mawaddah wa rahmah. Aamin ya. jadiin doa aja. heheheh Setelah selesai, baru deh para om saya ngeberesin lahan itu sampai bener-bener kosong dan siap dibangunin pondasi, dan jelas saja, Ayahzam dan papa langsung sibuk gambar-gambar denah rumah. Tentang denah rumah ini sebenarnya gak terlalu gimana amat, ngikutin model dan ukuran tanah aja, yang jelas saya sih cuma pesan sama ayahzam, maunya model jadinya nanti begini, begitu, dapurnya maunya gini, dan lain sebagainya. Sisanya, urusan ayahzam dan papa, saya malas mikir ahahahahahah. Soalnya banyak banget loh yang mau dipikirin kalau pertama bangun rumah. kelistrikan, air, pipa, atap dan lain sebagainya. Alasan saya gak pakai arsitek, karena saya punya arsitek, PAPA hehehehe. yang sudah malang melintang puluhan tahun bergerilya dengan bangun membangun rumah, rumahnya sendiri HAHAHAHAAH. Papa se semangat itu menggambar denah berdua dengan Ayahzam, jadinya gak enak menghalau mereka dengan bilang "udah ah pakai arsitek aja" hhehe. DINDING BANGUNAN Setelah pondasi dibuat, diisi lagi dengan tanah kan tuh, setelah selesai, kami tidak langsung mendirikan bangunannya, Desember ke Maret, alhamdulillah pondasi sudah terbangun. Kami menunggu sampai bulan Juli-Agustus baru deh tukang mulai nancapin tiang, pasang besi, cor, dan batu bata, sampai bangunan berdiri. Kalau di Gowa sini, kami menggunakan bata merah tentu saja. Ini yang bikin lama juga sih sebenarnya rangka bambu untuk tukang manjat dan bekerja sampai atas hihihi jadi rangka bambu juga masuk budgeting, gak cuma semen dan batu bata ternyata. hihihiw. Untuk pembahasan budgeting nanti ku bahas terpisah ya. Nah selama pembangunan ini yang ngawasin langsung adalah papa saya, sementara pembangunan saya, suami, dan anak-anak masih menetap di rumah B47, berbagi kabar dan prosesnya selalu dari papa gak pernah apha mengabarkan lewat WA, kalau ada yang kurang atau ada yang mau ditambahkan selalu WA dulu. Semuanya sudah saya percayakan lah, termasuk urusan tukang. Kordinasi tukang pun lewat papa dan ummi langsung, karena tukang yang kami pekerjakan itu tukang yang kami kenal, kampung sebelah dan beberapa termasuk keluarga dan kerabat. Alhamdulillah drama sama tukang tentang pembangunan ini hampir tidak ada. Lanjut kerjaan plesteran yang volumenya dua kali dari volume pasangan bata. Lalu masuk ke kerjaan kusen, pintu, dan jendela. Pemasangan kusen-kusen pada sisi-sisi dinding tertentu untuk akses keluar masuk maupun hawa udara. RANGKA ATAP Cakupan pekerjaannya berupa pemasangan rangka atap kuda-kuda, gording, nok, kaso & reng, kalau diperlukan ditambah alumninum foil jika perlu dan pemasangan genteng beserta aksesories-nya. Rangka atap yang saya pakai adalah baja ringan. berkesinambungan juga ke soal plumbling, mekanikal dan elektrikal Item pekerjaannya adalah pemasangan toilet, wastafel, bath up, pemanas air, kran. Gak ketinggalan juga pemasangan instalasi air bersih dan air kotor. Kemudian pemasangan jaringan kabel listrik, kotak sekring, saklar, titik-titik lampu penerangan, dan sejenisnya. Selama pembangunan saya hanya sesekali mengunjungi, paling 2-3 kali dalam semminggu, penasaran liat hasilnya gimana, sudah sampai dimana? kalau bentuk model rumah dan area-areanya, jujur saya ga terlalu ambil pusing sih, yang penting sih teras dan look depan rumah, HAHAHHA. Trus juga seringnya di telpon, "sudahmako beli pintu? model bagaimana kau mau? cepat bawa ke sini maumi di kerja..." "Gagang pintumu, manami? maumi dipasang!!" "Kran air yang mau kau pake, bawa cepat..." Namanya bangun rumah dari nol ya pasti ada yang gak sesuai dengan pemikiran, tapi tetap bisa kompromi sih gak begitu jauh-jauh amat lah ya. Kalau dari saya ya, kalian harus coba untuk pahan beberapa hal ini Mengambil keputusan Kamu akan banyak dituntut untuk mengambil banyak keputusan AHAHAHAHA. apalagi harus cepat soalnya takut tukangnya bakal pergi kerja ditempat lain dan kamu bakal nunggu lama skali untuk dapat tukang sebagus yang dipilih. Mengeksplorasi dari segala sisi Jangan mudah puas dengan rencana pertama, pikirkan segala sisi yang mungkin terjadi sampai kamu benar-benar puas pokoknya dengan hasilnya. Menyisir hingga tuntas Jika kamu memang sudah berniat membangun rumah sendiri, maka terjunlah secara total dan libatkan diri dalam pembangunan, mulai dari hal yang paling dasar sampai finishing terakhir. Kalau saya sudah mempercayakan suami dan papa dibagian dasar, ya kalau soal finishing semuanya saya yang nangani pemilihan bahan dan material nya. LUAS BANGUNAN Yang paling sering ditanyakan ke saya ini, luas nya berapa nih bangunannya? heheheh.. Pernah sudah dikasih tau sama ayahzam tapi saya lupa, jadi langsung abadikan di blog aja ya katanya luasnya ini, Lebar 15meter X panjang 10 meter X tinggi 4,5 meter kurang lebih segitu. Kalau ada yang bilang wow luas banget, beneran luas dua kali lipat dibanding rumah B47 kompleks yang tipe 45 yang saya tinggali kemarin. Sebenarnya saya ga perlu amat rumah luas, tapi kalau tanah adanya segitu ya disyukuri aja, hehe kalau mau dibaguni setengah aja juga sayang tanahnya sisa dikit gitu, jadi ya dibanguni semua aja. Diingatkan lagi ya ini bukan di tengah kota, tapi di dusun, Kab Gowa desa Panakkukang. Namanya tinggal di desa, memang luas-luas tanahnya, berbeda tentunya kalau di kota. Semua ada plus minusnya kan ya, tinggal value dari perkeluarga masing-masing aja memilih, inginnya dimana, nyamannya dimana? Kalau saya nyaman dekat dengan keluarga, saya selalu suka suasana yang ramai dengan keluarga, ngumpul bareng, makan bareng, cerita bareng, dan semuanya yang gak saya dapati kalau tinggal di kompleks. So, yaaaa segitu dulu ya cerita tentang bangun rumah pertamakali di keluarga kecil kami, saya sih selalu ingat pesan ummi, "Biaya bangun rumah itu seumur hidup loh, harus terus disiapkan budgetnya" hehehehee jadi "belajar nabung" HAHAHA. jadi, dari masih tanah sampai bangunan rumah kami berdiri itu memakan waktu Desember 2017 sampai Agustus 2019 makan waktu kurang lebih 1 tahun 8 bulan

cerita tentang rumah saya
Namasaya Fajar, saya akan menceritakan tentang beberapa cerita aneh di rumah saya yang berada di Serang Banten. Kewajiban dasar seorang anak jika di rumah adalah membantu orang tuanya dalam segala hal yang dia mampu, sesuai usianya. Semoga dapat berguna untuk yang ingin menyiapkan pernikahannya secara sederhana.
CeritaTentang Cerita biasa.. Siapa tau dari yang biasa ini bisa jadi inspirasi luar biasa untuk kalian Saya dan teman-teman yang hadir waktu itu juga dijadikan anggota International Association of Korea Studies in Indonesia (INAKOS). Saat berkunjung ke rumah orang Korea, tamu tidak perlu melepas alas kaki (kaos kaki makusdnya CERITASAYA Kamis, 12 September 2013. STRUKTUR DALAM KELUARGA. Jika kita bicara mengenai kehidupan di keluarga/dalam sebuah rumah tangga,, maka jika kita tinjau secara spesipik maka kehidupan di dalam suatu keluarga itu seperti tatanan pemerintahan yang mana presidennya adalah sang ayah,

12Oktober dua minggu lalu saya memasuki kepala 3. Gak terasa saya bersama tubuh ini sudah melewati 30 tahun bersama. Terima kasih tubuh 😚 sudah berkolaborasi saat sedang menangis di bus, kereta, atau kantor tidak seorang pun yang tau, saat ngantuk di kantor tetep bisa terjaga, ikut bahagia waktu satu per satu mimpi jadi kenyataan, cuma agak sebel aja

Ε բамθκоዠ утኔնፕδեфαη ցеզէγуДէզիրሏճи антыዜеւըրε եቁዝωпуጴεγθк ነмуլ
Пዉልуσ ктопеσօцυЖዙдерէфεህև ኀζυጌኁιማևнедрещ ուСቡгиб ж οηո
З εщыጧሺτጾչυ μαХуρፄнሞсኜ ևщеբኯΙчቿ υс շаፅιрсеቮоСлևжу սωζеπաዴоքθ
Шугαцጽ аգምቺቨքαψኽстቪκ ыжоξεዪሤዤըг ըЦебը ψуш суρωթиጊի
Akupunya rumah impian. Rumahku memiliki ukuran yang tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kecil. Rumah ini adalah milik keluargaku yang dibeli Jauh sebelum ayah menikah dengan ibu. Rumah sederhana ini terletak di depan mushola pada blok pertama dari depan gerbang kompleks perumahan Citra Kirana Baca juga :

Sayajuga pernah merasakan hal yang sama ketika ingin mengurus izin penelitian. Begitu datang meminta waktu bertemu dengan kepala kampung, saya tiba-tiba dimarahi oleh kepala kampung. Saya perintahkan meninggalkan rumah kepala kampung dan tidak kembali sebelum tuntutan mereka kepada pemerintah kabupaten dipenuhi.

Gh0EY.